Menuju konten utama

Apa Itu Prokes 6M 1S untuk Mencegah Dampak Polusi Udara?

Penjelasan lengkap soal prokes 6M 1S untuk mencegah dampak polusi udara di Jakarta.

Apa Itu Prokes 6M 1S untuk Mencegah Dampak Polusi Udara?
Suasana Masjid Istiqlal yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

tirto.id - Kementerian Kesehatan belum lama ini telah mengeluarkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah dampakpolusi udara. Protokol kesehatan ini pun menerapkan strategi 6M 1S yang diharapkan bisa dilakukan oleh masyarakat luas.

Dilansir dari laman resmiSehat Negerikudari Kementerian Kesehatan, prokes 6M 1S meliputi:

1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website.

2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi.

3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan.

4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok.

5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi.

6. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS. menyampaikan bahwa dampak polusi udara sudah mulai terlihat. Berdasarkan data yang ada, terjadi peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selama enam bulan terakhir di wilayah Jabodetabek.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Pernapasan dan Dampak Polusi Udara Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K), FISR, FAPSR. Ia mengungkapkan bahwapencemaran udaradi DKI Jakarta telah meningkatkan jumlah kasusISPAdan pneumonia dalam 10 tahun terakhir.

Sementara berdasarkan hasil survei dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2019, polusi udara menjadi faktor risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia setelah tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, merokok, dan juga obesitas.

Sehingga, pemerintah mulai melakukan berbagai upaya untuk mencegah dampak polusi udara semakin meluas. Masyarakat pun diharapkan bisa menerapkanprokes 6M 1Sdengan baik, terutama bagi mereka yang rentan terkena penyakit pernapasan (anak-anak, orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang pernah terkena penyakit pernapasan).

Penyakit Dampak Polusi Udara

Polusi udara bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, khususnya saluran pernapasan. Berdasarkan informasi dariKemenkes RI, berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat polusi udara:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan penyakit yang dapat menyerang saluran pernapasan, baik bagian atas maupun bawah. Organ-organ yang biasa terkena ISPA antara lain hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.

Ada beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam ISPA, berikut contohnya:

  • Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi peradangan pada paru-paru, tepatnya pada kantong udara (alveoli) yang ada di salah satu atau kedua bagian paru-paru. Hal ini menyebabkan paru-paru dipenuhi dengan cairan sehingga menyulitkan pernapasan. Di masyarakat awam, pneumonia kerap disebut dengan istilah paru-paru basah.

  • Tuberkulosis
Tuberkulosis atau yang juga dikenal dengan TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sesak napas yang disertai batuk kronis.

Polusi udara diketahui dapat meningkatkan risiko terkena tuberkulosis. Hal ini disebabkan partikel polusi bisa menurunkan imunitas dan membuat tubuh lebih rentan dengan infeksi Mycobacterium tuberculosis.

2. Asma

Asma termasuk penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh peradangan di saluran pernapasan. Salah satu gejala khas saat asma kambuh adalah sesak napas dan mengi (mengeluarkan bunyi seperti siulan saat bernapas).

Asma umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan alergi. Udara yang tercemar berbagai jenis polutan pun bisa menjadi faktor pemicu asma.

3. Kanker Paru

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya sel abnormal yang tumbuh dengan cepat dan ganas pada organ tubuh manusia, salah satunya organ paru-paru.

Pertumbuhan sel atau jaringan abnormal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk dipengaruhi oleh polutan yang terhirup lewat pernapasan. Polutan berbahaya ini bisa mencapai paru-paru dan merusak sel-sel di dalamnya sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.

4. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

PPOK merupakan istilah untuk semua penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka waktu panjang (kronis). Saat terkena PPOK, aliran udara dalam paru-paru akan terhambat sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.

Setidaknya ada dua penyakit yang termasuk dalam jenis PPOK, yaitu:

  • Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi pada bronkus (saluran udara menuju paru-paru). Infeksi ini menyebabkan dinding bronkus membengkak dan dipenuhi lendir sehingga menyulitkan pernapasan.

  • Emfisema
Emfisema adalah kondisi ketika kantong udara (alveoli) pada paru-paru mengalami kerusakan. Padahal di bagian alveoli inilah pertukaran udara terjadi untuk mendukung proses pernapasan.

Baca juga artikel terkait PROKES 6M 1S atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari