tirto.id - Beberapa waktu lalu aktris tanah Alice Norin berbagi pengalamannya melahirkan dengan kondisi placenta previa totalis accreta yang diunggah di akun Instagram miliknya.
Alice menceritakan bahwa setelah didiagnosis, ia rutin konsultasi kepada dokter ahli untuk mencegah dan mempersiapkan diri akan kemungkinan terburuk yang dapat saja terjadi. Pada akhirnya, kelahiran buah hatinya sukses tanpa kekurangan apapun.
Lantas apa sebenarnya placenta previa totalis accreta yang dialami Alice Norin tersebut?
Plasenta Previa merupakan suatu kondisi saat plasenta terletak rendah di dalam rahim dan menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.
Plasenta dapat terpisah dari dinding rahim saat serviks mulai membesar (terbuka) selama persalinan, demikian ditulis American Pregnancy Assosiation.
Plasenta adalah struktur yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan, memberikan oksigen dan nutrisi ke dan membuang kotoran bayi.
Plasenta terhubung ke bayi melalui tali pusat. Pada kebanyakan kehamilan, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim.
Plasenta previa (pluh-SEN-tuh PREH-vee-uh) terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu (saluran keluar uterus).
Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan dan persalinan.
Orang dengan kondisi plasenta previa mungkin mengalami pendarahan selama kehamilan dan selama persalinan.
Penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan kontraksi, termasuk berhubungan seks, douching, menggunakan tampon, atau melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan risiko pendarahan, seperti berlari, jongkok, dan melompat.
Orang dengan kondisi ini biasanya akan membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayi, demikian dilaporkan Mayoclinic.
Plasenta previa memiliki gejala dan faktor risiko, berikut melansir Healthline.
Gejala plasenta previa
Gejala utamanya adalah pendarahan ringan hingga berat yang tiba-tiba dari vagina, tetapi jika salah satu gejala di bawah ini terjadi, dianjurkan untuk mendapatkan pertolongan medis.
- Kram atau nyeri tajam
- Perdarahan yang dimulai, berhenti, dan dimulai lagi beberapa hari atau minggu kemudian
- Berdarah setelah berhubungan
- Pendarahan selama paruh kedua kehamilan
Faktor risiko plasenta previa
Faktor risiko perkembangan plasenta previa meliputi:
- Posisi bayi yang tidak biasa: sungsang (bokong pertama) atau melintang (berbaring horizontal di rahim)
- Operasi sebelumnya yang melibatkan rahim: operasi caesar, operasi untuk mengangkat fibroid rahim, pelebaran dan kuretase (D&C)
- Sedang hamil anak kembar atau kelipatan lainnya
- Pernah keguguran
- Plasenta besar
- Rahim berbentuk tidak normal
- Telah melahirkan satu anak
- Diagnosis sebelumnya dari plasenta previa
- Lebih tua dari 35 tahun
- Orang Asia
- Perokok
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari