Menuju konten utama
Informasi Kesehatan

Apa Itu Penyakit Keratosis Pilaris, Gejala & Cara Mengatasinya

Mengenal penyakit Keratosis Pilaris, gejala, penyebab, dan cara mengatasi serta perawatannya.

Apa Itu Penyakit Keratosis Pilaris, Gejala & Cara Mengatasinya
Ilustrasi Keratosis Pilaris. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Keratosis pilaris merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan bentol-bentol kecil menyerupai beruntusan yang berwarna merah atau putih.

Penyakit ini juga sering disebut sebagai penyakit kulit ayam karena menimbulkan permukaan kulit kasar sehingga terasa seperti amplas.

Apa Itu Keratosis Pilaris?

Gejala penyakit ini meliputi bercak-bercak kering, kasar, dan benjolan kecil di bagian lengan atas, paha, dan pipi.

Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok usia, akan tetapi kasus ditemukan lebih banyak pada usia anak-anak dan remaja.

Walau tidak berbahaya karena tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri, tetapi keratosis pilaris bisa mengganggu penampilan. Meski begitu, penyakit ini dapat diatasi dengan beberapa tips perawatan.

Gejala Penyakit Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris mudah dikenali. Munculnya bintik-bintik di kulit merupakan salah satu gejala yang muncul dari penyakit ini.

Dilansir laman Mayo Clinic, beberapa tanda dan gejala yang ditimbulkan Keratosis Pilaris di antaranya:

  • Benjolan kecil yang tidak nyeri, biasanya di bagian lengan atas, paha, pipi atau bokong.
  • Permukaan kulit di area benjolan terasa kering dan kasar.
  • Permukaan kulit Tampak seperti kulit ayam
  • Ketika perubahan musim menjadi musim dingin, bisa menyebabkan kurangnya kelembaban, sehingga kulit menjadi bertambah kering.

Penyebab Keratosis Pilaris

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, namun kondisi penyakit ini diduga akibat hasil dari penumpukan keratin di pori-pori kulit.

Keratin sendiri merupakan protein yang berfungsi melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi. Penumpukan keratin menyebabkan penyumbatan di pori-pori kulit sehingga menghalangi folikel rambut.

Selain itu, keratosis pilaris juga dihubungkan dengan kelainan genetik dan kondisi kulit seperti atopic dermatitis.

Faktor Risiko Penyakit Keratosis Pilaris

Banyak penderitanya adalah kelompok usia bayi, balita hingga remaja.

Dilansir laman Healthline, beberapa kondisi di bawah ini berkontribusi terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit Keratosis Pilaris:

  • Kulit kering
  • Eksim
  • Ichthyosis vulgaris
  • Sindrom down
  • Asma
  • Obesitas
  • Demam alergi terhadap serbuk bunga

Cara Mengatasi Penyakit Keratosis Pilaris

Kemunculan penyakit keratosis pilaris tidak bisa dicegah, tetapi penyakit ini dapat disembuhkan dengan beberapa rutinitas perawatan.

Akun instagram Perdoksi menyebutkan beberapa cara mengatasi dan merawat kulit dengan penyakit Keratosis Pilaris:

  • Kulit kering dapat memperparah kondisi keratosis pilaris. Karenanya, gunakan pelembab yang mengandung urea untuk memperhalus permukaan kulit.
  • Gunakan pelembab setelah mandi dan jangan mandi terlalu lama agar kulit tidak kering.
  • Dapat menggunakan produk dengan kandungan glycolic acid, lactic acid, retinoid (adapalene, retinol, tazarotene, tretinoin), Salicylic acid, dan urea. Penggunaan retinol berkontribusi pada proses pergantian sel, selain itu juga mencegah penyumbatan folikel rambut. Akan tetapi penggunaan retinoid tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter SpKK/SpDV jika sakit masih berlanjut dan mendapatkan pilihan terapi yang tepat. Biasanya dokter akan menyarankan tindakan berupa terapi laser atau terapi IPL (Intense Pulse Light).

Baca juga artikel terkait KERATOSIS PILARIS atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno