tirto.id - Muktamar Muhammadiyah 2022 adalah acara permusyawaratan tertinggi di organisasi ini. Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 dilaksanakan pada 18-20 November 2022.
Pada tanggal 18 November akan dilaksanakan Sidang Tanwir, malam harinya acara Mangayubagyo di Edutorium UMS, dan Pembukaan Muktamar akan dilakukan pada 19 November 2022 di Stadion Manahan, Solo.
Sekretaris Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah, M. Nurul Yamien mengajak komunitas yang memiliki ikatan emosional dengan Muhammadiyah-Aisyiyah untuk ikut menyemarakkan Muktamar ke-48.
Panitia Pusat mengadakan Gebyar Syiar Muktamar dengan membuka forum-form ilmiah, salah satunya Seminar Pra Muktamar yang telah berlangsung sejak 3 tahun lalu.
Selain forum ilmiah, Gebyar Muktamar 48 juga diisi dengan acara berikut ini:
- Muktamar Talk yang akan dipungkasi dengan Talk Show
- Expo untuk UMKM dan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah termasuk PTMA
- Gebyar Muktamar 48 bidang Sosial Keagamaan meliputi Tabligh Akbar dan Bakti Kesehatan
- Perlombaan Kreativitas dan Seni yang di dalamnya ada gowes virtual, dan olahraga cabang Sepak Bola Old Star.
Apa Itu Muktamar Muhammadiyah?
Menurut laman Muhammadiyah, sejak awal berdirinya pada 1912 hingga kini, Muhammadiyah sudah pernah mengadakan permusyawaratan tertinggi (muktamar) sebanyak 48 kali.
Dari tahun 1912-1921, permusyawaratan ini menggunakan bahasa Belanda “Algemene Vergadering”. Sekali pernah menggunakan istilah Belanda yang lain “Jaarvergadering” di tahun 1922.
Dari tahun 1922-1946 menggunakan istilah “Congres” untuk menunjuk permusyawaratan akbar di Persyarikatan.
Dalam rentang tahun 1946-1950, Muhammadiyah tidak sempat melakukan permusyawaratan tertinggi karena bangsa Indonesia sedang sibuk dengan perlawanan terhadap penjajah dan persiapan menuju kemerdekaan.
Baru pada tahun 1951 hingga saat ini, Muhammadiyah menggunakan istilah “Muktamar”. Secara definitif, Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah yang diselenggarakan dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
Sebelum Muktamar akan digelar Sidang Tanwir, apa itu? Tanwir muncul dan resmi digunakan pada tahun 1932 ketika Muhammadiyah dipimpin oleh KH. Hisyam.
Dalam perjalanannya, kata “Tanwir” sebagai suatu kegiatan permusyawaratan, diresmikan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-24 di Banjarmasin pada tahun 1935.
Kata “Tanwir” baru tercatat dalam dokumen resmi persyarikatan sebagai permusyawaratan tertinggi dalam Anggatan Dasar Muhammadiyah tahun 1959 Bab VI Pasal 16.
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah yang paling mutakhir secara eksplisit disebut dalam Pasal 24: “(1) Tanwir ialah permusyawaratan dalam Muhammadiyah di bawah Muktamar, diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat”.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan, meski Muktamar dan Tanwir kerap disebut sebagai permusyawaratan tertinggi di Persyarikatan, namun nyatanya memiliki konsep dan fungsi yang berbeda.
Anggota dalam Sidang Muktamar terdiri dari anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, organisasi otonom tingkat pusat.
Sementara anggota Sidang Tanwir meliputi anggot Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pimpinan ortom tingkat pusat, dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Perbedaan lainnya ialah tentang materi sidang. Di dalam Muktamar terdapat beberapa hal yang dilakukan seperti pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, penyusunan program kerja, dan jika diperlukan membuat perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Sementara pada sidang Tanwir, tidak ada pemilihan, namun memiliki kewenangan untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jika diperlukan, dan dimungkinkan mengambil keputusan yang strategis di luar pemilihan yang tidak mungkin dilaksanakan menunggu Muktamar.
Karenanya, Tanwir bisa saja diselenggarakan setiap tahun, tergantung kebutuhan yang mendesak.
Sidang Tanwir pada 18 November 2022 nanti di Surakarta akan membahas beberapa persoalan seperti pengesahan jadwal Muktamar, pengesahan calon yang sudah diverifikasi oleh panitia pemilihan, dan memilih 39 nama sebagai calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dinyatakan sah oleh Tanwir.
Ke-39 nama ini nanti akan dibawa ke arena Muktamar untuk dipilih oleh peserta Muktamar, kemudian diambil 13 nama sebagai calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru. Selain itu, ke-13 nama ini nanti bermusyawarah menetapkan Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022-2027.
Jadwal Muktamar Muhammadiyah 2022
Berikut ini jadwal Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo mulai 18 November:
Jumat, 18 November 2022
Tanwir Pra Muktamar Muhammadiyah di Auditorium Dzajman Al Kindi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
1. Pembukaan Tanwir 08.00-09.00 WIB
2. Pleno I (Pengesahan calon sementara) 09.00-10.00 WIB
3. Plen0 II (Pengesahan agenda muktamar) 10.00-11.00 WIB
4. Istirahat 11.00-13.30 WIB
5. Pleno III (Pemilihan Calon Anggota PP Muhammadiyah) 13.30-15.30 WIB
6. Istirahat 15.30-16.00 WIB
7. Pleno IV (Pengesahan calon tetap) 16.00-16.30 WIB
8. Penutupan Tanwir 16.30-17.00 WIB
Sabtu, 19 November 2022
Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Stadion Manahan dan Auditorium UMS
1. Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 08.00-11.30 WIB
2. Isoma 11.30-15.00 WIB
3. Pleno I (Laporan PP Muhammadiyah, Tanggapan PWM dan Ortom, Jawaban PP Muhammadiyah 15.00-17.00 WIB
4. Istirahat 17.00-19.00 WIB
5. Pemilihan Anggota PP Muhammadiyah 19.30-Selesai
Minggu, 20 November 2022
1. Pleno II (Isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal) 08.00-09.30 WIB
2. Pleno III (Program Muhammadiyah 2022-2027) 09.30-11.00 WIB
3. Pleno IV (Risalah Islam Berkemajuan) 11.00-12.00 WIB
4. Istirahat 12.00-13.30 WIB
5. Pleno V (Penetapan hasil pemilihan PP Muhammadiyah) 13.30-14.00 WIB
6. Rapat PP Muhammadiyah Terpilih 14.00-15.00 WIB
7. Istirahat 15.00-15.30 WIB
8. Pleno VI (Penetapan Ketua Umum Terpilih dan Pengumuman Sekretaris Umum PP Muhammadiyah) 15.30-16.00 WIB
9. Istirahat 16.00-19.30 WIB
10. Penutupan Muktamar 19.30-21.30 WIB
Editor: Iswara N Raditya