Menuju konten utama
IPS Sosiologi

Apa Itu Masyarakat Agraris? Ciri-ciri, serta Contohnya

Pengertian masyarakat agraris, ciri khas masyarakat agraris, dan contoh masyarakat agraris.

Apa Itu Masyarakat Agraris? Ciri-ciri, serta Contohnya
Buruh tani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Kepuh, Karawang, Jawa Barat, Jumat (11/2/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/rwa.

tirto.id - Masyarakat agraris merupakan sekumpulan individu yang hidup di suatu lingkungan sosial dengan ekonomi utama di sektor pertanian. Lantas, bagaimana ciri-ciri dan contoh masyarakat agraris?

Barnabas Ratuwalu dalam artikel berjudul "Transisi Masyarakat Agraris Menuju Masyarakat Industrial Indonesia" (hlm. 2) menyebutkan, masyarakat agraris mencakup mereka yang hidup dengan mengandalkan produksi tanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengelolaan pertanian.

Ciri utama dari masyarakat agraris ini ditandai dengan mayoritas penduduknya yang lebih banyak berkecimpung di sektor tersebut.

Untuk mempertimbangkan apakah suatu masyarakat agraris atau tidak, ditinjau dahulu seberapa besar penghasilan dari hasil produksi pertaniannya.

Jika angka produksi tercatat paling besar, penduduk di lingkungan tersebut masuk kategori masyakarat agraris.

Bagaimana Kehidupan Masyarakat Agraris?

Berdasarkan catatan situs LFS Discourse, masyarakat agraris bukan hanya bergerak di bidang tanaman, tapi juga mereka yang mengolah hasil bumi lainnya.

Kegiatan ekonomi dilaksanakan masyarakat agraris dengan mengelola sumber hayati dan nabati, di antaranya seperti pertanian dan peternakan.

Akan tetapi, kebanyakan definisi agraris yang diketahui saat ini hanya berpatokan pada bidang ekonominya sebagai petani.

Dikutip dari ungkapan Teguh Kismantoroadji dalam Sosiologi Perdesaan: Masyarakat dan Kebudayaan Agraris (salindia 11), masyarakat agraris ini melakukan kegiatan cocok tanam dalam kehidupannya.

Lebih dari itu, kemudian muncul juga berbagai macam adat istiadat yang masih berkaitan dengan ekonomi tersebut.

Usaha-usaha demi menaikkan produksi dijalankan lewat berbagai macam cara. Sebut saja di antaranya ada langkah berupa penggunaan teknologi baru, melakukan doa, pengadaan kerja sama, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Masyarakat Agraris

Dari penjelasan yang sudah ditulis, jelas kiranya garis besar kehidupan serta ciri-ciri masyarakat agraris.

Pada beberapa kasus, ciri ditonjolkan melalui kerja sama yang sering dilakukan petani tradisional.

Mereka menanam sesuatu untuk keperluan sehari-hari dan menyisihkan sedikit untuk dijual.

Intinya, kehidupan agraris pada mulanya ditujukan demi makan dan hidup. Kemudian, sedikit darinya dijual untuk membeli keperluan lain.

Seiring perkembangan zaman, pertanian kian melonjak performanya akibat adanya pembaruan teknologi. Dengan begitu, masyarakat agraris bukan lagi sekumpulan petani tradisional.

Penjualan juga bisa meluas hingga sampai ke tahap ekspor. Dengan kata lain, mereka sudah cukup terbuka untuk melebarkan sayap pertaniannya di kancah internasional.

Berikut ini ciri-ciri masyarakat agraris.

    • Mengandalkan sektor perekonomian utama melalui bidang pertanian;
    • Faktor kedudukan sosial dicitrakan lewat seberapa besar lahan yang dimiliki;
    • Peran individu dalam lingkungan sosal ditinjau berdasarkan pekerjaannya di masyarakat agraris;
    • Tingkat pendapatan dari hasil pertaniannya terbilang paling tinggi dibanding yang lain.

Contoh Masyarakat Agraris

Berbagai macam lingkungan sosial bisa disebut sebagai masyarakat agraris, salah satunya negara Indonesia.

Kendati bentuknya kepulauan, Indonesia punya sektor pertanian yang cukup luas.

Dilansir dari Antaranews, Indonesia sempat mengekspor beras ke tiga negara. Di antaranya ada Brunei Darussalam, Cina, dan Arab Saudi.

Permintaan beras ini ternyata dilanjutkan per tahun dengan total permintaan 2,4 juta ton (Cina), 100.000 ton (Brunei Darussalam), dan 1.500 ton (Arab Saudi).

Kendati permintaannya besar, pemerintah Indonesia hanya memberikan suplai sebanyak 100.000 ton setiap tahunnya. Hal ini dirancang agar kebutuhan pokok Indonesia tidak defisit.

Melalui contoh di atas, dapat dilihat tujuan utama negara agraris Indonesia menutup kebutuhan negaranya terlebih dahulu.

Setelah dikiranya cukup, baru sebagian kecilnya diekspor atau dijual ke negara lain.

Baca juga artikel terkait MASYARAKAT AGRARIS atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait