tirto.id - Pesohor Tanah Air, Alice Norin, menggegerkan publik dengan pengakuannya bahwa dirinya saat ini tengah berjuang melawan penyakit kanker sarkoma. Lalu, apa itu kanker sarcoma yang diidap Alice Norin? Apa pula penyebabnya?
Alice Norin dalam Instagram pribadinya @alicenorine mengunggah dua video yang mengabarkan, perjalanan dirinya menghadapi kanker sarkosma, setelah divonis mengidap penyakit itu di penghujung tahun 2023.
“Akhir tahun 2023, aku divonis kanker sarkoma & saat ini aku sedang dalam masa pemulihan,” tulis Alice pada video unggahan instagramnya Minggu (28/2/2024).
Mulanya, Alice diketahui memiliki miom di rahimnya, miom tersebut mengganggu dan menyebabkan sakit saat beraktivitas. Alice yang menyadari bahwa kondisi kesehatannya harus ditindak dengan serius lalu memeriksakan diri secara menyeluruh.
Hasilnya, Alice dinyatakan mengidap kanker sarkoma, miom itu berubah ganas. dia lalu disarankan untuk melakukan prosedur pengangkatan kanker, operasi besar. Tetapi, dokter obgyn yang menangani Alice Norin menyarankan untuk tidak langsung mengambil tindakan operasi besar dulu. Sebaiknya dicek terlebih dahulu menggunakan MRI atau PET Scan.
Jumat, 15 Desember 2023 Alice ditemani suaminya, berobat ke Singapura, dokter di Singapura melakukan MRI dan PET Scan kepada Alice Norin dengan pertimbangan bahwa dirinya masih muda jika harus menghadapi operasi besar, pengangkatan seluruh rahim. Saat ini Alice sedang dalam masa pemulihan setelah berobat ke Singapura.
Dalam unggahannya, Alice juga menceritakan bahwa dirinya memiliki faktor keturunan penderita kanker. Almarhumah ibunya diketahui meninggal dunia setelah bertarung melawan kanker.
Apa Itu Kanker Sarkoma?
Sarkoma adalah jenis kanker yang dapat terjadi di berbagai lokasi dalam tubuh. Sarkoma adalah istilah umum untuk sekelompok besar kanker yang dimulai pada tulang dan jaringan lunak (juga disebut sarkoma jaringan ikat).
Mayo Clinic menulis, sarkoma jaringan lunak terbentuk pada jaringan yang menghubungkan, menyokong, dan mengelilingi struktur tubuh lainnya. Ini termasuk otot, lemak, pembuluh darah, saraf, tendon, dan lapisan persendian Anda.
Terdapat lebih dari 70 jenis sarkoma. Penanganan sarkoma bervariasi, tergantung pada jenis sarkoma, lokasi dan faktor lainnya.
Marta Sbaraglia dkk menulis dalam Journal Pathologica. 2021 Apr; 113(2): 70–84, kanker sarkoma merupakan kanker langka yang terjadi hanya pada sekitar 5 kasus dari 100.000 kasus kanker.
Selain itu, banyak histotipe yang sangat jarang ditemukan (dalam kisaran 0,1 kasus/100.000), sampai-sampai ahli patologi yang tidak bekerja di pusat layanan kesehatan bervolume tinggi mungkin tidak akan menemukannya selama bertahun-tahun.
Penyebab Kanker Sarkoma
Tidak jelas apa yang menyebabkan sebagian besar sarkoma. Secara umum, kanker terbentuk ketika terjadi perubahan (mutasi) pada DNA di dalam sel. DNA di dalam sel dikemas ke dalam sejumlah besar gen individu, yang masing-masing berisi serangkaian instruksi yang memberi tahu sel tentang fungsi apa yang harus dilakukan, serta bagaimana cara tumbuh dan membelah.
Mutasi dapat menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara tidak terkendali dan terus hidup ketika sel normal akan mati. Jika hal ini terjadi, sel-sel abnormal yang terakumulasi dapat membentuk tumor. Sel-sel dapat melepaskan diri dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyebab terkena kanker sarkoma, berikut ini melansir laman Cleveland Clinic:
1. Paparan bahan kimia
Paparan arsenik dan bahan kimia tertentu yang digunakan untuk membuat plastik (monomer vinil klorida), herbisida (asam fenoksiasetat), dan pengawet kayu (klorofenol).2. Radiasi
Pengobatan radiasi untuk kanker meningkatkan risiko pengembangan sarkoma di kemudian hari.
3. Limfedema
Limfedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan getah bening yang terjadi ketika sistem limfatik tersumbat atau rusak. Hal ini meningkatkan risiko jenis sarkoma yang disebut angiosarkoma.
4. Kondisi genetik
Kelainan bawaan dan mutasi kromosom tertentu, seperti sindrom Gardner, sindrom Werner, penyakit von Hippel-Lindau, sindrom Gorlin, tuberous sclerosis, sindrom Li-Fraumeni, retinoblastoma, dan neurofibromatosis tipe 1.
Gejala Kanker Sarkoma
Menurut laman Hopkins Medicine, gejala awal sarkoma jaringan lunak dapat berupa benjolan atau pembengkakan yang tidak disertai nyeri. Beberapa sarkoma mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun hingga tumbuh dan menekan saraf, organ, atau otot di sekitarnya.
NHS menulis, sarkoma dapat menimbulkan gejala saat ukurannya membesar atau menyebar. Gejala-gejalanya tergantung pada tempat kanker berkembang, sebagai contoh:
- Pembengkakan di bawah kulit dapat menyebabkan benjolan tanpa rasa sakit yang tidak dapat digerakkan dengan mudah dan semakin membesar seiring waktu;
- Pembengkakan di perut (abdomen) dapat menyebabkan nyeri perut, rasa kenyang yang terus-menerus, dan konstipasi;
- Pembengkakan di dekat paru-paru dapat menyebabkan batuk atau sesak napas.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra