Menuju konten utama

Apa Itu Hilal Penentu Tanggal 1 Bulan Suci Ramadhan dan Hijriah?

Pengertian Rukyatul Hilal dan kapan 1 Ramadhan 1442 hijriah atau tahun 2021?

Apa Itu Hilal Penentu Tanggal 1 Bulan Suci Ramadhan dan Hijriah?
Para Santri bergegas untuk menunaikan Shalat Maghrib. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Salah satu metode menentukan awal Ramadan adalah melalui rukyatul hilal. Artinya, bulan sabit bisa dilihat secara fisik, baik melalui mata telanjang atau dengan bantuan alat penglihatan lainnya.

Di Indonesia, penentuan awal Ramadan berpatokan pada dua metode, yaitu hisab atau perhitungan astronomi dan rukyatul hilal sekaligus.

Pada Ramadan 1442 H ini, rukyatul hilal akan digelar di 86 titik di Indonesia sebagai pertimbangan sidang isbat yang akan dilakukan pada Senin (12/4/2021), dilansir dari Antara.

Metode rukyatul hilal dalam menentukan awal Ramadan ini berpatokan pada sabda Nabi Muhammad SAW:

"Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang [tidak terlihat] maka genapkanlah [istikmal] jadi 30 hari."

Setelah mengetahui bahwa rukyatul hilal termasuk metode yang disyariatkan dalam Islam dalam menentukan Ramadan, lalu apakah hilal itu?

Dalam buku Pengantar Ilmu Falak (2015), Muhammad Hadi Bashori menuliskan bahwa kata hilal berasal dari bahasa Arab yang artinya bulan yang berbentuk sabit atau clurit yang tipis.

Jika terjadi pergantian bulan baru dalam kalender lunar atau hijriah, maka akan muncul hilal yang sangat tipis karena masih muda, sekitar 12 jam usai fase bulan baru.

Untuk mengetahui pergantian bulan ini, pengamatan harus dilakukan saat matahari terbenam. Jika bulan sabit terlihat tipis di siang hari, maka bulan itu bukan termasuk hilal.

Masalahnya, melihat hilal tidak semudah yang dibayangkan. Pada pergantian kalender hijriah, paparan matahari hanya mengenai 1,25% bagian bulan. Dari permukaan bumi, penampakan hilal hanya terlihat garis lengkung tipis saja.

Di zaman sekarang, penentuan hilal lebih mudah karena adanya alat bantu optik. Namun, persoalannya hilal kadang kala sulit terlihat jika langit mendung.

Sementara itu, kalau cuaca amat panas, terkadang cahaya bulan kalah dengan berkas cahaya matahari sehingga hilal terlihat samar.

Di lain sisi, hilal hanya muncul sebentar, sekitar 15 hingga 1 jam sebelum tenggelam bersama matahari. Sebab, rotasi bumi lebih cepat daripada gerak revolusi bulan.

Jika hilal Ramadan sudah kelihatan, maka umat Islam disyariatkan untuk berpuasa Ramadan, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Daud:

"Datang seorang Badui ke Rasulullah SAW seraya berkata: 'Sesungguhnya aku telah melihat hilal [hilal Ramadhan].' Rasulullah SAW bersabda: 'Apakah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?' Dia berkata: 'Benar'. Beliau meneruskan pertanyaannya seraya berkata: 'Apakah kau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?' Dia berkata: 'Ya, benar.' Kemudian Rasulullah memerintahkan orang-orang untuk berpuasa besok," (H.R. Abu Daud).

Baca juga artikel terkait RUKYATUL HILAL atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno