tirto.id - Globalisasi adalah penyebaran produk, teknologi, informasi, dan pekerjaan tanpa adanya batasan negara atau budaya. Meski begitu, penjelasan globalisasi ternyata tak hanya sekadar tanpa batasan.
Dilansir dari buku Kewarganegaraan karya Mochlisin, menurut Albrow, seorang sosiolog asal Inggris, globalisasi keseluruhan proses di mana manusia di bumi diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Sementara itu, menurut Selo Soemardjan, seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia menyebutkan globalisasi adalah terbentuknya komunikasi dan organisasi di antara masyarakat yang berbeda di seluruh dunia, dengan tujuan yang sama.
Dilansir dari paper yang diterbitkan Kellog.nd.edu, globalisasi adalah penyebaran produk, teknologi, informasi, dan pekerjaan tanpa adanya batasan negara atau budaya. Terjadi akibat pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan makin bias.
Contoh globalisasi paling nyata selain lewat ekonomi, juga bisa terlihat dalam bidang teknologi.
Media sosial seolah menghilangkan batasan antara negara. Pengguna di seluruh dunia bisa berteman atau merasakan sensasi seolah berada di wilayah lain lewat sosial media.
Setelah Facebook, kini TikTok menjamur. Menurut Statista.com aplikasi video singkat buatan Cina itu menjadi raksasa teknologi dengan jumlah pengguna sebesar 689,17 juta user pada 2020.
Anthony Giddens menerangkan, globalisasi adalah hubungan sosial antar penduduk di dunia, menghubungkan rentetan peristiwa hingga berdampak timbal balik antara satu wilayah dengan lainnya, akhirnya berkembang luas sampai aspek-aspek kehidupan antara keduanya. Dengan kata lain, batas dan jarak menjadi bias sekarang ini.
Pengertian Globalisasi
Selain sejumlah penjelasan tentang pengertian globalisasi di atas, berikut ini beberapa pengertian tentang globalisasi menurut para ahli sebagaimana dikutip dari modul Mata Pelajaran Antropologi (2018):
Heywood
Globalisasi adalah kemunculan sebuah jaringan saling-ketergantungan yang kompleks yang berarti bahwa kehidupan seseorang semakin dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi dan keputusan-keputusan yang dibuat di sebuah tempat yang jauh dari orang tersebut.
Winarno
Mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling berhubungan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
Jan Aart Scholte
Globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non-negara pada skala global, sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia.
Anthony Giddens
Globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial tingkat dunia yang mempertemukan berbagai tempat sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian yang terjadi di suatu daerah dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang berlangsung di tempat-tempat yang sangat jauh dan demikian pula sebaliknya.
Sejarah Globalisasi dan Prosesnya
Dilansir dari Yourmatter.world, globalisasi dimulai sekitar 60.000 tahun yang lalu, pada awal sejarah manusia.
Sepanjang waktu, perdagangan pertukaran masyarakat manusia telah berkembang. Sejak zaman dahulu, berbagai peradaban telah mengembangkan jalur perdagangan komersial dan mengalami pertukaran budaya. Selain itu, fenomena migrasi juga telah berkontribusi pada perpindahan populasi.
Fenomena ini terus berlanjut sepanjang sejarah, terutama melalui penaklukan militer dan ekspedisi eksplorasi. Namun baru kemajuan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang mempercepat globalisasi.
Khususnya setelah paruh kedua abad ke-20, perdagangan dunia meningkat pesat dalam dimensi dan kecepatan sedemikian rupa sehingga istilah "globalisasi" mulai umum digunakan.
- Masa manusia telah mengenal perdagangan lintas negara atau perdagangan internasional.
- Proses terjadinya penyebaran agama, yang kebanyakan dilakukan secara bersamaan dengan perdagangan. Namun ada juga yang memiliki misi menyebarkan agama tertentu.
- Perkembangan industri dan teknologi.
- Berkembangnya pasar bebas.
Contoh Globalisasi yang Terjadi
Berikut ini contoh globalisasi yang terjadi, mulai dari globalisasi ekonomi hingga globalisasi ekologis.
Globalisasi ekonomi: merupakan perkembangan sistem perdagangan di dalam pelaku transnasional seperti korporasi atau LSM.
Globalisasi keuangan: dapat dikaitkan dengan kebangkitan sistem keuangan global dengan pertukaran keuangan internasional dan pertukaran moneter. Pasar saham, misalnya, adalah contoh dari dunia global yang terhubung secara finansial. Ketika satu pasar saham mengalami penurunan, hal itu mempengaruhi pasar lain secara negatif dan juga ekonomi secara keseluruhan.
Globalisasi budaya: mengacu pada interpretasi budaya yang, sebagai konsekuensinya, berarti negara-negara mengadopsi prinsip, kepercayaan, dan pakaian dari negara lain.
Globalisasi politik: perkembangan dan pengaruh yang tumbuh dari organisasi internasional seperti PBB atau WHO, berarti tindakan pemerintah suatu negara bisa dipengaruhi oleh internasional, misalnya saat negara-negara di dunia melawan Covid-19 yang mengikuti protokol yang dikeluarkan WHO.
Globalisasi sosiologis: informasi bergerak hampir secara real-time, bersama dengan interkoneksi dan kesalingtergantungan antara peristiwa dengan konsekuensinya.
Globalisasi teknologi: fenomena di mana jutaan orang saling terhubung berkat kekuatan dunia digital melalui platform seperti Facebook, Instagram, Skype atau Youtube.
Globalisasi geografis: Dengan transportasi dan penerbangan yang dibuat begitu mudah dan terjangkau. Atau negara yang tak memerlukan visa, membuat perjalanan dunia tanpa batasan.
Globalisasi ekologis: menjelaskan gagasan untuk menganggap planet Bumi sebagai satu kesatuan global, yang harus dilindungi oleh semua masyarakat di dunia.
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Dampak positif:
- Peralatan teknologi yang semakin beragam dan canggih. Contoh, ponsel pintar semakin canggih hingga bisa membuat jarak bukan lagi halangan saat ingin berkomunikasi, demikian seperti diwartakan Eurozine.com.
- Munculnya perdagangan bebas, sistem perdagangan yang semakin luas dan meniadakan hambatan yang ada. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya organisasi internasional. Misalnya, seperti Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
- Bidang budaya, seperti bahasa. Menggunakan bahasa yang paling banyak dipakai di dunia, contohnya bahasa Inggris, menjadi ciri-ciri masyarakat global.
- Kebijakan nasional yang mempengaruhi keberadaan negara lain. Misalnya, dengan mengurangi pajak atau menyederhanakan peraturan agar investor asing bisa masuk.
- Orang bisa dengan mudah berbagi ide, pengalaman dan gaya hidup, serta budaya. Contohnya, bisa menikmati makanan dan produk negara lain tanpa harus berkunjung ke sana.
Dampak negatif:
- Budaya asing bisa masuk dengan mudah, terkadang membuat budaya lokal jadi makin luntur atau mulai hilang.
- Penyelundupan barang-barang ilegal ke Indonesia. Akibat perdagangan bebas, beberapa penjual nakal ada yang memanfaatkan untuk mengeruk keuntungan dengan barang ilegal.
- Industri besar-besaran, termasuk banyaknya pabrik yang sibuk memproduksi, membuat lingkungan hidup jadi mengalami kerusakan. Selain itu, polusi udara juga makin parah.
- Industri baru membuat beberapa sektor industri jadi kalah saing.
- Sikap individualis yang tinggi. Biasanya masyarakat Indonesia dikenal dengan sifat gotong royong dan saling tolong menolong. Namun di beberapa kota besar akibat globalisasi membuat nilai-nilai ini jadi mulai luntur.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Ibnu Azis