tirto.id - Pembentukan European Super League diumumkan pada Senin (19/4/2021). Tim-tim elite Eropa seperti Real Madrid, Barcelona, Liverpool, AC Milan, Juventus, hingga Manchester United menjadi anggota pendiri dari kompetisi yang direncanakan diikuti 20 klub itu.
"12 klub sepak bola top Eropa hari ini mengumumkan kesepakatan membentuk kompetisi baru, Super League. AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Internazionale, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur bergabung sebagai klub pendiri," keterangan di laman resmi Real Madrid.
Direncanakan, ada 3 klub lagi yang bakal diajak bergabung ke ESL dan akan diplot masuk sebagai anggota pendiri kompetisi tersebut. Jika melihat komposisi 12 anggota pendiri saat ini, semuanya berasal dari 3 liga elite Eropa, yaitu Liga Spanyol (3 klub), Liga Italia (3 klub), dan Liga Inggris (6 klub anggota The Big Six).
Sebagai presiden European Super League, ada Florentino Perez, yang saat ini berstatus orang nomor satu Real Madrid. Perez sejak 2009 sudah menggaungkan ide ESL ini dengan mengkritik sistem Liga Champions. Menurut Perez kala itu, harus ada jaminan bahwa tim terbaik selalu bertarung dengan tim terbaik pula, dan hal itu tidak terjadi di UCL.
Kali ini, Perez mengklaim ESL akan "akan membantu sepak bola di semua level dan meletakkan olahraga ini di tempat yang selayaknya. Sepak bola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari 4 miliar penggemar."
Ide European Super League sendiri sudah lama beredar sejak akhir 1990-an. Namun, ide ini naik-turun ke permukaan seiring dengan langkah UEFA mengakomodasi kepentingan klub-klub besar Eropa.
UEFA beberapa kali mengubah format Liga Champions, menambah jumlah peserta, hingga yang termutakhir menyediakan slot khusus untuk tim-tim dari liga elite Eropa yang berpotensi membentuk ESL.
Untuk siklus Liga Champions sejak edisi 2018, asosiasi sepak bola peringkat 1 hingga 4 UEFA berhak memiliki 4 tim yang otomatis lolos ke babak 32 besar (fase penyisihan grup). Sebaliknya, hanya ada 6 tiket di fase grup UCL yang tersedia untuk tim-tim asosiasi sepak bola berperingkat rendah (yang memulai kompetisi sejak babak kualifikasi pertama).
Meskipun UEFA melakukan hal-hal tersebut, nyatanya ide ESL tetap berlanjut. Dalam laporan The New York Times, model European Super League memang akan memberikan penghasilan yang lebih besar bagi klu-klub elite Eropa.
Selama ini, dalam sistem di kompetisi Eropa (UCL dan Liga Eropa), ada ratusan juta dolar uang yang direguk dari pendapatan televisi dan sponsor setiap musimnya. Namun, jumlah tersebut juga dibagi kepada tim-tim yang lebih kecil dari tiap negara, yang mendapatkan keuntungan dari pertemuan mereka dengan para raksasa Eropa.
Dalam model ESL, uang yang didapatkan tersebut hanya akan dibagi untuk klub-klub yang berlaga di kompetisi itu. Dalam pengumumannya, European Super League mengklaim, para anggota pendiri akan mendapatkan total 3,5 miliar euro untuk kesepakatan mendukung rencana investasi infrastruktur ESL dan mengimbangi dampak pandemi Covid-19.
European Super League dijadwalkan akan dimulai pada musim 2022/2023. Namun, dalam pengumuman resmi pada Senin (19/4/2021) tidak ada keterangan tentang hal tersebut. Yang ditekankan adalah "musim pembuka akan dimulai sesegera mungkin".
Daftar Tim Peserta European Super League
Sejauh ini baru 12 tim yang menjadi anggota pendiri ESL dengan rincian sebagai berikut.
Nama Klub | Liga | Prestasi Terbaik di Eropa |
Real Madrid | Spanyol | Juara UCL 13 kali |
Barcelona | Spanyol | Juara UCL 5 kali |
Atletico Madrid | Spanyol | Juara UEL 3 kali |
AC Milan | Italia | Juara UCL 7 kali |
Juventus | Italia | Juara UCL 2 kali |
Internazionale | Italia | Juara UCL 3 kali |
Manchester United | Inggris | Juara UCL 3 kali |
Manchester City | Inggris | Juara Winners Cup 1 kali |
Arsenal | Inggris | Juara Winners Cup 1 kali |
Tottenham | Inggris | Juara UEFA Cup 2 kali |
Chelsea | Inggris | Juara UCL 1 kali |
Format European Super League
Dalam rilisnya, ESL menekankan bakal ada 20 klub yang berpartisipasi. Ini terdiri dari 15 klub pendiri dan 5 tim tambahan. Klub-klub ini akan bertarung setiap musim berdasarkan hasil penampilan pada musim sebelumnya.
Seluruh pertandingan akan digelar pada pertengahan pekan, yang berarti bentrok dengan jadwal kompetisi Eropa (Liga Champions dan Liga Eropa). Klub-klub yang terlibat di ESL akan tetap berlaga di kompetisi domestik mereka, dengan klaim "melestarikan jadwal tradisional yang menjadi jantung kehidupan klub".
Musim pertama ESL akan dimulai sejak Agustus. Total 20 klub yang tampil dibagi ke dalam 2 grup, sehingga dalam setiap grup ada 10 tim. Fase grup dituntaskan dengan konsep home (kandang) dan away (tandang).
3 klub teratas di grup pertama dan kedua otomatis lolos ke fase perempat final. Sementara itu, tim peringkat keempat dan kelima tiap-tiap grup, yang total berjumlah 4 klub, akan menjalani play-off dengan format dua leg terlebih dahulu demi memperebutkan 2 tiket terakhir ke perempat final.
Setelah 8 tim terakhir didapatkan di ESL, kompetisi dilanjutkan dengan sistem gugur sejak babak perempat final, dengan konsep home dan away hingga semifinal. Sementara itu, partai final akan digelar dengan format single match (laga tunggal) pada akhir Mei di tempat netral.
Pengumuman berdirinya European Super League mengundang berbagai reaksi, termasuk reaksi negatif dari UEFA. Badan sepak bola Eropa tersebut, bersama Premier League, Real Federación Española de Fútbol(RFEF) dan LaLiga, juga Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC) dan Lega Serie A mengkritik keras upaya 12 klub membentuk ESL, bahkan siap memberikan sanksi.
"Kami akan mempertimbangkan semua tindakan yang tersedia, di semua tingkatan, baik peradilan dan olahraga untuk mencegah hal ini terjadi. Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga; tidak bisa dengan cara lain.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya oleh FIFA dan 6 Konfederasi, klub-klub terkait akan dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia, dan pemain mereka dapat ditolak untuk mewakili tim nasional mereka," keterangan UEFA.
Editor: Iswara N Raditya