tirto.id - Elipsis adalan pelesapan kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI). Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, elipsis adalah tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...), menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Namun, pemakaian tanda elipsis masih sering keliru, terutama pada penggunaan jumlah tanda titiknya. Seharusnya, jumlah titik pada tanda elipsis hanya sebanyak tiga titik.
Akan tetapi, sebagian pemakai bahasa tidak mengetahui hal ini. Selain itu, jumlah titik pada tanda elipsis yang terletak di akhir kalimat ada sebanyak 4 tanda titik.
Berikut ini contoh penggunaan tanda elipsis yang salah:
1) Satu ….., dua ……., tiga!
2) Kita harus ……. mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar……
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ……
a. 1928 c. 1965
b. 1945 d. 1972
Apabila kita melihat contoh di atas, tanda titik pada kalimat (1) tidak sama jumlahnya. Sebab, pada bagian pertama digunakan 5 tanda titik yang diikuti tanda koma dan pada bagian kedua digunakan 7 tanda titik yang diikuti tanda koma juga.
Sementara tanda titik yang digunakan pada kalimat (2) sebanyak tujuh. Lalu, pada kalimat (3) digunakan enam tanda titik.
Dalam pembuatan soal yang berbentuk pilihan ganda sering juga digunakan tanda elipsis. Akan tetapi, pada umumnya, penggunaan tanda titiknya masih sering salah. Sementara pada contoh kalimat (4) digunakan enam tanda titik.
Berikut adalah cara menuliskan tanda elipsis dengan benar:
1) Satu …, dua …, tiga!
2) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar ….
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ….
a. 1928 c. 1965
b. 1945 d. 1972
Panduan Menulis Tanda Elipsis
1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
bahasa negara ialah ….
..., lain lubuk lain ikannya.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto