Menuju konten utama

Apa Itu Body Checking yang Dilakukan Miss Universe Indonesia?

Kejanggalan body checking yang dilakukan Miss Universe Indonesia 2023.

Apa Itu Body Checking yang Dilakukan Miss Universe Indonesia?
Ilustrasi body checking. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Kasus dugaan pelecehan seksual dalam ajang Miss Universe Indonesia (MUID) terkuak usai beberapa peserta melaporkan adanya agenda body checking (pengecekan tubuh) di luar agenda resmi.

Menurut kuasa hukum korban Mellisa Anggraini, pengecekan tubuh itu terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum malam grand final.

Mellisa memaparkan melalui akun instagram pribadinya @melissa_anggraini1z, bahwa ada beberapa poin yang menjadi persoalan dalam laporan dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT Polda Metro Jaya itu.

Kejanggalan Body Checking di Miss Universe Indonesia 2023

1. Body Checking di Luar Agenda Resmi Miss Universe

Body checking tidak pernah ada di dalam agenda resmi (rundown acara), tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya akan dilakukan body checking.

2. Body Checking Miss Universe Indonesia Tidak Dilakukan di Tempat Tertutup

Kejanggalan lainnya, body checking dilakukan di ballroom atau aula Hotel Sari Pasific Jakarta dengan hanya disekat banner dan pembatas seadanya. Korban bisa melihat orang lalu lalang dari dalam bilik yang dibuat sembrono.

3. Body Checking Dilakukan Tanpa Privasi

Body checking dilakukan tanpa privasi, beberapa kontestan menyampaikan mereka dicek bersamaan dengan peserta yang lain.

4. Ada Laki-Laki Saat Body Check Dilakukan

Bahkan, pada saat body checking dilakukan terdapat 2 orang perempuan dan laki-laki berjumlah 3 orang di dalam bilik tersebut, dan ada juga 1 orang yang keluar masuk dan ada peserta lainnya yang terkadang digabungkan.

Dengan kata lain, pelaksanaan body checking ini seperti tidak ada SOP sama sekali sehingga dilakukan dalam situasi yang dirasakan korban sangat tidak kondusif, tidak private, dan tidak nyaman.

Ketika berada di dalam bilik itu, korban diminta membuka busana, dan oleh pelaksana disampaikan agar korban harus percaya diri karena jika masuk ke kancah internasional lebih parah sampai ditelanjang bulat di hadapan banyak orang.

Atas kejadian itu, peserta merasa tertekan dan terjadi pergolakan batin pada saat body checking dilakukan, ditambah lagi prosedur itu dilakukan hanya 2 hari menjelang malam grand final.

5. Ada CCTV Saat Body Check Dilakukan

Menurut pengakuan korban, mereka melihat terdapat CCTV ballroom hotel pada saat dilakukan body checking. Tidak hanya itu, korban ada yang diambil fotonya pada saat dilakukan body checking oleh pelaksana. Foto yang diambil tersebut tidak pernah diperlihatkan kepada korban setelah proses pengecekan berakhir.

Kejadian itu membuat korban hingga saat ini masih merasa trauma dan tertekan. Korban berharap tidak akan terjadi hal serupa di kemudian hari.

Body Checking dalam Kontes Kecantikan

Body checking adalah salah satu prosedur yang biasa diikuti oleh peserta kontes kecantikan.

Menurut Direktur Yayasan Putri Indonesia (YPI), Mega Angkasa bahwa hal tersebut bertujuan untuk mengetahui ukuran tubuh para kontestan agar sesuai dengan pakaian yang akan mereka kenakan. Sebelum dilakukan, proses tersebut juga harus mendapat persetujuan dari peserta terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Province Director Miss Universe Indonesia, Sally Giovanny dalam unggahan akun Instagram miliknya @sally.giovanny menjabarkan bahwa body checking yang dilakukan Miss Universe Indonesia pada 1 Agustus lalu itu adalah tidak benar dan kacau.

Sebab menurut dia, body checking yang benar tidak meminta peserta untuk dipotret. Dia juga menjelaskan bahwa harusnya hanya menggunakan gambar sketsa saja sebagai catatan, dan tidak ada foto telanjang di depan laki-laki.

Sally merupakan orang pertama yang mengangkat skandal ini ke media sosial, setelah dia mengetahui bahwa kontestan sampai menangis karena harus mengikuti body checking yang tidak sesuai standar itu.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra