Menuju konten utama

Apa Itu Asian Value & Human Rights di Podcast Total Politik?

Mengenal apa itu asian values dan human rights yang viral setelah disebut Arie Putra di podcast Total Politik, edisi Pandji, 4 Juni 2024.

Apa Itu Asian Value & Human Rights di Podcast Total Politik?
Ilustrasi politik. iStockphoto/GettyImages

tirto.id - Salah satu host acara podcastTotal Politik, Arie Putra viral usai menyampaikan pendapatnya soal dinasti politik. Arie dituduh pro dinasti politik karena mengaitkan hal itu dengan "Asian Value" dan "Human Rights."

Arie menyatakan bahwa opininya terkait dinasti politik berkaca dari kedudukannya sebagai penganut "Asian Value." Menurutnya dinasti politik adalah bagian dari "Human Rights" alias hak asasi manusia (HAM).

Pernyataan ini menimbulkan kontroversi karena banyak orang berpendapat bahwa dinasti politik justru menghambat demokrasi dan sarat akan perilaku korupsi.

Arie Putra menyampaikan pendapatnya itu dalam episode Total Politik yang ditayangkan di YouTube pada 4 Juni 2024. Episode tersebut menampilkan Pandji Pragiwaksono, seorang komika, penyiar, dan influencer media sosial.

Melalui podcast itu, Pandji menyanggah pandangan Arie Putra. Selain itu, pendapat Arie Putra pun langsung menuai kritik dari para penonton podcast Total Politik yang disampaikan melalui kolom komentar.

Seorang warganet yang setuju dengan Pandji menyatakan pentingnya menjaga kehormatan terhadap HAM dalam ranah politik.

Dia menekankan bahwa pemenuhan hak individu haruslah dilakukan dengan mempertimbangkan hak-hak orang lain, terutama dalam konteks politik. Hal ini karena keputusan politik berpotensi memengaruhi banyak orang.

Terkait dengan kontroversi pernyataan Arie Putra dalam podcast Total Politik, apa sebenarnya Asian Value dan Human Rights?

Apa Itu Asian Value?

Asian value dalam konteks politik adalah ideologi yang mengedepankan nilai-nilai disiplin, kolektif, kerja sama, berhemat, dan prestasi pendidikan. Asian value, beda sama politik Barat yang cenderung individualis.

Terlepas dari kelebihan itu, Asian value dikritik karena dianggap melanggengkan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kritik mengenai Asian Value salah satunya termuat dalam jurnal European Journal of Humanities and Social Sciences (2023) oleh Yuniarti dan Rendy Wirawan.

Yunarti dan Rendy menyebut bahwa Asian value adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang mencakup komunitarianisme, kekeluargaan, dan penghargaan terhadap otoritas, yang merupakan ciri khas dari masyarakat Asia.

Nilai-nilai ini dianggap sebagai warisan yang kaya dengan nilai-nilai mulia. Meskipun memiliki karakteristik yang mulia, nilai-nilai ini juga dapat memfasilitasi masyarakat untuk melakukan korupsi.

Masyarakat Asia seringkali salah menggunakan nilai-nilai budaya mereka sebagai alasan untuk menyembunyikan tindakan korupsi.

Sistem politik dan birokrasi di negara-negara Asia, baik yang demokratis maupun otoriter, turut serta dalam menciptakan masyarakat korup. Dalam praktik korupsi itu, mereka memanfaatkan nilai-nilai Asia dalam praktik kehidupan politik, seperti korupsi, nepotisme, dan kongkalikong.

Secara umum, dalam konteks sosial, nilai-nilai Asia sering kali disalahpahami dan disalahgunakan untuk melakukan tindakan korupsi, misalnya melalui pemberian hadiah. Hal ini membuat korupsi di Asia menjadi lebih sulit dilacak dan tidak pasti apakah suatu aktivitas tertentu merupakan tindakan korupsi atau tidak.

Apa Itu Human Rights?

Dikutip dari situs Australian Human Rights Commision,Human Rights atau Hak Asasi Manusia (HAM) adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma yang menentukan standar perilaku manusia. Selain itu, HAM juga dilindungi sebagai hak-hak substantif dalam hukum substantif, hukum kota dan hukum internasional.

Hak asasi manusia umumnya dipahami sebagai hak-hak dasar yang tidak dapat dicabut yang melekat pada semua manusia, tanpa memandang usia, asal etnis, lokasi, bahasa, agama, etnis, atau status lainnya.

Hak-hak ini bersifat universal, egaliter, dan dapat diterapkan di mana saja, yang membutuhkan empati dan supremasi hukum.

Hak-hak ini membebankan kewajiban kepada individu untuk menghormati hak asasi orang lain dan secara umum dianggap tidak dapat dikurangi, kecuali dalam keadaan yang ekstrem seperti keadaan darurat nasional.

Selaras dengan hal itu, Manuel Toscano Méndez dalam jurnal berjudul Language Rights as Collective Rights: Some Conceptual Considerations on Language Rights (2012) menjelaskan bahwa HAM dianggap penting untuk mempertahankan masyarakat yang adil dan setara.

Hak asasi manusia memberikan kerangka kerja untuk memastikan bahwa semua individu diperlakukan dengan bermartabat dan hormat, terlepas dari latar belakang atau keadaan mereka.

Hak asasi manusia juga berfungsi sebagai dasar untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah dan entitas berkuasa lainnya atas tindakan mereka dan untuk mendorong pembangunan sosial dan ekonomi.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra