tirto.id - Nilai budaya merupakan landasan yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Sifat dalam nilai budaya ini berpengaruh positif demi kebaikan individu sebagai bagian dari kelompok.
Dalam skripsi berjudul Mitos Dalam Ajaran Turonggo Yaksi di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, Ida Agustina (2015) menjelaskan bahwa nilai budaya punya pengaruh di sebuah kelompok masyarakat.
Lebih lengkapnya, nilai ini dapat dijadikan sebagai pedoman kehidupan atau sebagai pengarah tindakan dari kelompok tersebut. Nilai ini dianggap berharga lantaran berguna bagi kehidupan manusia.
Semua nilai ini ditujukan demi membangun masyarakat yang lebih baik. Maksudnya, sesuai dengan makna kehidupan dan cita-cita mereka. Oleh sebab itu, pengenalan nilai budaya ini diklaim penting.
Lantas, apa saja yang termasuk nilai-nilai budaya?
Nilai-nilai Budaya Beserta Contohnya
Desy Ramadinah dalam artikel bertajuk “Nilai-Nilai Budaya dan Upaya Pembinaan Aktivitas Keagamaan di MTS N 1 Bantul” (Pandawa, Vol. 4, No. 1, 2022, hlm. 85) nilai budaya terbentuk akibat kebiasaan.
Kebiasaan tersebut perlahan menciptakan standar nilai baru yang mesti dilakukan oleh masing-masing bagian masyarakatnya.
Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi (2009) menuliskan pendapat Tilar A. R mengenai nilai-nilai budaya. Di antaranya terdiri dari nilai material, nilai vital, dan nilai yang bersifat kerohanian.
Berikut ini penjelasan masing-masing nilai tersebut:
1. Nilai material
Segala nilai yang menjadi standar masyarakat dapat dikatakan material ketika digunakan untuk sesama manusia. Maksudnya, ini mengatur hubungan manusia satu dengan manusia lain di dalam masyarakat.
Contoh:
Seseorang memberi makan tetangganya karena tahu bahwa orang tersebut sedang tak punya uang. Jadi, hubungan ini menjabarkan nilai material karena manusia dibantu manusia lain.
2. Nilai Vital
Berbeda dari material, aktivitas yang ada di nilai vital sifatnya lebih luas. Hal ini disebut lantaran berguna untuk manusia seara luas, bukan hanya perorangan.
Contoh:
Ada sebuah kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Orang-orang dari satu desa yang sama datang semua untuk membantu. Dengan begitu, manfaat dari penerapan nilai vital ini berguna bagi seluruh masyarakat desa.
3. Nilai Kerohanian
Pada nilai budaya ini, lebih fokus ke arah berguna bagi rohani atau jiwa manusia. Nilai budaya kerohanian ternyata dibagi lagi menjadi 4 macam. Berikut daftarnya:
3.1. Nilai Kebenaran
Bersumber dari pikiran atau logika manusia. Contohnya, dilarangnya mencuri karena berpotensi merugikan orang lain.
3.2. Nilai Estetika
Berbeda dari sebelumnya,fokus nilai ini lebih mengarah ke perasaan manusia. Misalnya, orang merasa perlu bertanggung jawab atas kehidupan anaknya karena perasaan sayang.
3.3. Nilai Moral
Salah satu nilai budaya ini didefinisikan sebagai nilai yang bersumber dari kemauan seseorang. Contoh sederhananya, seorang anak menghadiri upacara adat karena ingin berbahagia bersama-sama tetangganya.
3.4. Nilai Religius
Paling berbeda, religius lebih mengacu pada kepercayaan seseorang terhadap Tuhan-Nya. Contoh, ada seseorang yang menunaikan zakat karena dianjurkan oleh ajaran agamanya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno