Menuju konten utama

Apa Fungsi Regulator pada Tabung Oksigen untuk Pasien COVID-19?

Bagaimana cara kerja regulator pada sebuah tabung oksigen untuk pasien COVID-19?

Apa Fungsi Regulator pada Tabung Oksigen untuk Pasien COVID-19?
Warga meminjam tabung oksigen di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Kebutuhan tabung oksigen selama masa pandemi meningkat cukup drastis, terutama di wilayah dengan lonjakan kasus tinggi.

Tabung oksigen dibutuhkan terutama bagi pasien COVID-19 bergejala berat dengan saturasi rendah, untuk membantu pasien yang kesulitan mendapatkan oksigen secara alami.

Oksigen medis memiliki kadar setidaknya 82 persen oksigen murni, bebas dari segala kontaminasi, dan dihasilkan oleh sebuah kompresor udara yang bebas minyak.

Jika isi dalam tabung habis, maka bisa diisi ulang di fasilitas pengisian, baik yang menggunakan oksigen cair maupun PSA, 6.

Tabung oksigen dapat digunakan dengan dua cara. Pertama, digunakan langsung berdekatan dengan pasien. Kedua, dihubungkan melalui sistem pipa sub-sentral.

Pada kondisi ini, beberapa tabung gas akan dihubungkan secara pararel melalui manifold dan dialirkan ke tempat yang membutuhkan atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan beberapa bangsal sekaligus.

Setelah tabung oksigen terisi, maka tabung akan langsung siap digunakan dan tidak tergantung pada ketersediaan pasokan listrik.

Kendati begitu, tabung oksigen tetap membutuhkan konektor dan alat aksesori lain untuk menghantarkan oksigen pada pasien.

Alat aksesori tersebut misalnya pengukur tekanan, regulator, pengukur aliran, dan pelembab udara.

Perlu diketahui bahwa penyimpanan dan transport pemindahan tabung gas untuk kepentingan medis

harus dilakukan oleh petugas terlatih.

Hal tersebut disebabkan karena tabung oksigen memiliki tingkat bahaya yang tinggi, sehingga bisa terjadi akibat tekanan besar gas yang dimampatkan.

Fungsi regulator oksigen

Sebuah tabung oksigen biasanya dilengkapi dengan alat regulator, yang disambungkan ke tabung oksigen.

Regulator biasanya disambungkan dengan tabung air yang bisa menambah kelembaban oksigensaat akan dihirup oleh pasien.

Sebagaimana yang dikutip dari laman EMS Safety, regulatorberfungsi mengatur tekanan oksigen yang keluar dari tabung agar aman digunakan oleh pasien memiliki masalah pernapasan.

Jadi, regulator bekerja dengan mengatur tekanan pada tabung agar oksigen dapat mengalir keluar dengan kecepatan dan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Seseorang yang membutuhkan tabung oksigen, adalah mereka yang memiliki tanda dan gejala hipoksia atau kekurangan oksigen untuk tubuh. Tanda dan gejala hipoksia meliputi:

- Peningkatan pernapasan dan detak jantung

- Perubahan tingkat kesadaran

- Kegelisahan

- Sianosis (warna kebiruan pada bibir dan dasar kuku)

- Sakit dada

Alat-alat lainnya yang dibutuhkan dalam penggunaan pemberian oksigen darurat, yaitu:

- Tabung oksigen.

- Regulator dengan pengukur tekanan dan flow meter yang berfungsi.

- Perangkat pengiriman seperti masker resusitasi, masker non-rebreather, atau kanula hidung (untuk hidung).

- Pelatihan. Meskipun penerapan pertolongan pertama mungkin tampak sederhana, tapi oksigen darurat dibutuhkan demi meminimalisir masalah keamanan.

Tabung oksigen yang aman adalah tabung oksigen dengan pengatur fungsi yang sesuai pada katup silinder. Berikut hal-hal yang harus dilakukan pada penggunaan tabung oksigen.

1. Saat tangki tidak digunakan, tutup katup meskipun tangki kosong.

2. Agar dapat menghindari bahaya tabung oksigen, Anda tidak boleh menyimpan tangki oksigen dengan suhu di atas 125°F (51,6°C).

3. Jangan pernah menyeret atau menggulung silinder. Bawa silinder dengan kedua tangan (jangan pernah dengan katup, regulator, dengan dolly, rak bergulir yang tidak sesuai dengan tabung oksigen.

4. Saat mengangkut tabung oksigen, jangan simpan di bagasi mobil Anda karena dapat berguling dan merusak katup dan/atau regulator.

5. Periksa silinder secara teratur untuk menghindari adanya kebocoran, penonjolan, dan katup yang rusak.

6. Periksa juga karat atau korosi pada silinder, leher silinder, atau rakitan regulator.

7. Pita perekat tidak boleh dipasang di sekitar leher silinder, katup oksigen, atau rakitan regulator karena dapat menghambat pengiriman oksigen.

Baca juga artikel terkait REGULATOR OKSIGEN atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo