Menuju konten utama

Apa Beda Susuk KB dan Susuk non Medis yang Viral di Medsos?

Praktik susuk non medis sebagian besar dilakukan dengan tujuan agar terlihat menarik bagi orang lain hingga kebal senjata.

Apa Beda Susuk KB dan Susuk non Medis yang Viral di Medsos?
Ilustrasi susuk. foto/istockphoto

tirto.id - Susuk non medis yang belakangan viral menjadi perbincangan di media sosial (medsos) berbeda dengan susuk KB atau kontrasepsi implant.

Susuk non medis membuat heboh warganet usai sebuah postingan menampilkan hasil pemeriksaan x-ray seseorang. Terlihat pada foto hasil pemeriksaan tersebut banyak terdapat susuk di sejumlah bagian tubuhnya.

Seperti namanya, praktek pemasangan susuk non medis kerap dilakukan dengan prosedur dan tujuan non medis. Lain halnya dengan susuk KB yang dipasangkan melalui prosedur medis dan untuk kebutuhan kontrasepsi.

Dengan demikian, meski sama-sama disebut susuk, keduanya sangat jauh berbeda, berikut penjelasannya.

Apa Itu Susuk Non Medis?

Sebuah jurnal ilmiah berjudul Susuk-Black Magic Exposed “White” by Dental Radiographs menjelasakan bahwa susuk non medis atau biasa juga disebut dengan jarum pembuka aura adalah seni totok wajah yang dipraktikkan secara luas di kalangan perempuan Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Indonesia.

Susuk berbentuk jarum yang terbuat dari bahan logam seperti emas, perak, tembaga, dan lain sebagainya dipasangakan dengan cara dimasukkan ke berbagai bagian tubuh dengan tujuan sebagai jimat maupun tujuan lainnya.

Praktik susuk sebagian besar dilakukan dengan tujuan agar terlihat menarik bagi orang lain hingga kebal senjata.

Manfaat lain dari pemakai susuk dipercaya dapat mendatangkan kesuksesan dalam bisnis atau karir, sementara yang lain berpendapat bahwa jarum-jarum tersebut dapat meredakan sakit kepala, atau pegal-pegal.

Apa Itu Susuk KB?

Sementara itu, susuk KB atau implan kontrasepsi adalah metode kontrasepsi jangka panjang dengan cara memasukkan batang plastik fleksibel seukuran batang korek api yang ditempatkan di bawah kulit lengan atas. Implan ini melepaskan hormon progestin dalam dosis rendah dan stabil.

Mayo Clinic menjelaskan progestin mencegah kehamilan dengan menghentikan sementara ovulasi dan mengentalkan lendir leher rahim.

Hal ini menyulitkan sperma untuk mencapai sel telur. Progestin juga menipiskan lapisan rahim. Jika sperma berhasil mencapai sel telur, hal ini akan mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dalam rahim.

Susuk KB banyak diminati oleh perempuan karena efektifitas jangka panjangnya. Setelah terpasang, pengguna tidak perlu mengkhawatirkan kehamilan selama lebih kurang 3 tahun.

Namun, untuk melepaskan susuk KB yang sudah lewat jangka waktu efektif perlu dilakukan pembedahan kecil yang ditangani oleh tenaga medis.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN PEREMPUAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari