Menuju konten utama

Apa Arti Poliamori dalam Hubungan Willow, Anak Will Smith?

Mengenal apa itu hubungan poliamori yang dijalankan anak Will Smith bernama Willow Smith.

Apa Arti Poliamori dalam Hubungan Willow, Anak Will Smith?
Willow Smith. wikimedia commons/free/Joe Warminsky

tirto.id - Willow Smith, putri dari aktor Will Smith dan Jada Pinkett, berbicara kepada ibu dan neneknya kalau dia menjalani gaya "poliamori" dalam berpasangan intim. Hal itu ia sampaikan dalam topik diskusi "Red Table Talk", acara bincang-bincang Facebook yang dipandu oleh Willow Smith, ibu dan neneknya, Adrienne Banfield-Norris.

Menurut pengakuan Willow, sebagaimana dikutip NBC News, alasan ia memilih gaya hidup poliamori karena kesal dengan sejarah pernikahan. "Sejarah pernikahan benar-benar membuat saya kesal," kata Willoy sembari menceritakan keputusannya untuk memilih nonmonogami berdasarkan suka sama suka.

"Hanya sejarah pernikahan secara keseluruhan dan apa yang diwakilinya selama bertahun-tahun, khususnya bagi wanita."

"Dengan poliamori, saya merasa fondasi utamanya adalah kebebasan untuk dapat menciptakan gaya hubungan yang sesuai untuk Anda, dan tidak hanya melangkah ke monogami karena itulah yang menurut orang di sekitar Anda adalah hal yang benar untuk dilakukan," lanjutnya.

Dalam diskusi itu, mereka juga mengundang Gabrielle Smith, seorang advokat poliamori untuk membahas praktik poliamori.

Menurut Gabrielle, poliamori "bukan tentang, 'Oh, saya ingin memiliki semua pasangan ini. Saya ingin melakukan semua hal in'"

Ia menyampaikan: "Ini seperti seksualitas saya. Saya tidak secara khusus tertarik pada pria dan saya tidak secara khusus tertarik pada wanita atau jenis kelamin lainnya. Saya terbuka untuk apa pun. Saya ingin dapat mengambil peluang jika saya merasa seperti mereka. Ini alami bagiku."

Apa Itu Poliamori dan Artinya?

Poliamori termasuk dalam konsensual non-monogami yang tidak jarang terjadi, khususnya di Amerika Serikat. Berdasarkan studi tahun 2016 oleh Indiana University yang terbit di Journal of Sex and Marital Therapy menemukan, dari beberapa ribu orang dewasa AS yang disurvei, lebih dari 20 persennya melaporkan pernah mengalaminya dalam satu waktu kehidupan mereka.

Monogami adalah hubungan romantasi dua orang yang berkomitmen satu sama lain. Sementara konsensual non-monogami, termasuk poliamori, adalah hubungan yang melibatkan lebih dari satu orang, tapi harus berdasarkan persetujuan semua orang yang terlibat dalam hubungan itu.

Namun, menurut Healthline, poliamori tidak sama dengan selingkuh. Karena selingkuh termasuk dalam penipuan, pengkhianatan dan bentuk kecurangan. Sebagai contoh, apabila Anda dan pasangan berjanji untuk tidak berhubungan seks dengan lain, tapi salah satu di antaranya mengingkarinya, maka hal itu termasuk dalam kategori perselingkuhan.

Perbedaan poliamori dan selingkuh adalah, poliamori memiliki kesepakatan yang sama tentang seks dan hubungan dengan orang lain. Dan poliamori bukan berarti ia tidak tertarik dengan komitmen dalam hal apapun. Hanya saja, ia tidak senang berkomitmen dalam sebuah hubungan.

Komitmen dalam hubungan poliamori bisa dalam arti perjanjian yang berbeda. Meskipun poliamori dapat mencakup hubungan seksual dengan lebih dari satu orang, tapi bukan berarti berhubungan seks dengan banyak orang pada waktu yang sama.

Misalnya, seorang wanita mungkin melakukan hubungan seksual dengan dua pria berbeda, tetapi hanya menikmatinya dengan salah satu dari mereka pada satu waktu. Poliamori bisa juga diartikan sebagai sikap terbuka dalam hubungan intim dengan lebih dari satu orang.

Sebagai seorang poliamori, Anda mungkin tidak hanya berkencan dengan satu orang untuk berbagi hubungan romantis atau seksual. Berikut adalah empat nilai kunci dalam hubungan poliamori:

1. Kepercayaan

Sama dengan hubungan monogami, poliamori harus bisa percaya satu sama lain. Mereka bisa membangun kepercayaan, termasuk berkomunikasi tentang pasangan baru, mempraktikkan seks aman dan menepati janji.

2. Komunikasi

Biasanya, orang poliamori senang dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan sering. Ini penting untuk menjaga hubungan dengan cara yang sehat.

3. Persetujuan

Anda tidak boleh memiliki konsensual non-monogami, termasuk poliamori tanpa persetujuan. Semuanya harus berdasarkan persetujuan semua orang yang terlibat dalam hubungan. Poliamori bukan sekadar "gratis untuk semua" untuk melakukan apa pun yang Anda inginkan. Memiliki pasangan baru, terlibat dalam hubungan seks harus membutuhkan persetujuan dari semua orang yang terlibat.

4. Saling menghormati

Poliamori tidak hanya menghargai perasaan pasangan Anda saat bersama orang lain. Kunci utamanya adalah menghormati mitra Anda dalam hubungan.

Baca juga artikel terkait POLIAMORI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya