tirto.id - Kosakata dalam bahasa Sunda, "hinyai", belakangan menjadi sorotan di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X.
Fenomena ini kemudian menimbulkan rasa penasaran di kalangan pengguna media sosial, apa sebenarnya arti kata "hinyai"?
Arti Kata Hinyai
Dalam unggahan akun resmi Balai Bahasa Jawa Barat (@balaibahasajabar) pada 8 Maret 2023, dijelaskan bahwa kata hinyai dalam bahasa Sunda berarti berminyak.
Istilah ini bahkan sudah tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menandakan bahwa penggunaannya telah meluas secara formal.
Secara historis, hinyai memiliki makna kata yang lebih spesifik. Dahulu, kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi permukaan air yang terkena tetesan minyak.
Minyak yang mengambang akan membentuk lingkaran tipis di atas air, menciptakan efek kilap yang khas. Dari gambaran tersebut, makna hinyai kemudian berkembang, tidak lagi terbatas pada permukaan air.
Dalam penggunaan sehari-hari saat ini, hinyai lebih sering dipakai untuk menggambarkan kondisi kulit wajah yang tampak mengilap akibat produksi minyak berlebih.
Oleh karena itu, kulit wajah yang hinyai sering diasosiasikan dengan tampilan kucel, kusam, dan kurang terawat.
Hinyai Kata Kasar atau Halus?
Meskipun kata hinyai secara leksikal bukanlah istilah yang kasar atau menghina, penggunaannya yang kurang bijak dalam percakapan sehari-hari dapat menyinggung perasaan seseorang.
Terlebih jika dikaitkan dengan penilaian negatif terhadap kondisi fisik, seperti anggapan bahwa seseorang tidak merawat wajah dengan baik.
Intinya, kata hinyai sebenarnya bersifat netral. Namun, konteks dan cara penyampaian kata ini sangat menentukan apakah kata tersebut akan diterima dengan baik atau justru menyinggung.
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Dipna Videlia Putsanra