Menuju konten utama

Antisipasi Simpatisan Prabowo, Polisi Jaga Kantor Charta Politika

Puluhan polisi berjaga di kantor Charta Politika. Penjagaan dilakukan setelah beredar kabar bahwa simpatisan Prabowo-Sandi akan menggelar aksi di kantor lembaga survei itu.

Antisipasi Simpatisan Prabowo, Polisi Jaga Kantor Charta Politika
LOGO Charta Politika Indonesia. FOTO/ChartaPolitika.com

tirto.id - Puluhan anggota kepolisian berjaga di sekitar kantor lembaga survei Charta Politika, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Penjagaan itu dilakukan setelah beredar informasi bahwa simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan melakukan aksi damai ke kantor Charta Politika pada Jumat (3/5/2019). Dalam poster yang tersebar, tuntutan mereka tidak jelas, tapi ada tulisan: "Stop Penjahat Demokrasi."

Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Selatan AKBP Lendy Agustinus mengatakan kepolisian juga hanya mendapat pemberitahuan bahwa aksi ini merupakan aksi damai semata tanpa tuntutan jelas.

Namun, sampai Jumat sore tidak ada tanda aksi itu berlangsung. Padahal, berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, aksi itu akan digelar pada pukul 14.00 WIB.

"Ini hanya rutinitas saja. Untuk jumlah personel kepolisian hanya 88 orang saja yang ada," kata Lendy di kantor Charta Politika, pada hari ini.

Menurut Lendy, permintaan pengamanan ini datang dari Charta Politika. Namun, sejak bersiaga pada pukul 13.00 WIB sampai Jumat sore pukul 17.00 WIB, situasi terpantau aman.

"Karena berkaitan dengan massa, maka kami menyiapkan pengamanan. Tapi sampai sekarang kan enggak ada [massa datang]. Mudah-mudahan memang tidak ada kegiatan," ujar Lendy.

Beberapa orang sebenarnya sempat terlihat datang mengenakan baju bertuliskan Prabowo-Sandiaga. Namun mereka datang bergantian satu per satu. Karena melihat situasi sepi dan tak ada tanda aksi, mereka juga meninggalkan kantor Charta Politika.

Sedangkan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan sejumlah polisi sudah datang sejak Jumat pagi. Jumlahnya mulai bertambah mejadi puluhan setelah salat Jumat.

"Enggak tahu [tuntutannya]. Kalau diskusi, kenapa enggak berani secara resmi saja. Kan bukan demo, kan bisa dibaca dari selebarannya memang mau secara intelektual diskusi atau mau enggak tahu yang lain tujuannya," kata Yunarto.

Pada hari ini, aktivitas di kantor Charta juga berlangsung seperti biasa. "Saya bilang ke teman-teman di kantor, biasa saja, enggak ada tutup kantor, enggak kerja segala macam,, biasa saja," ujar dia.

Yunarto menambahkan lembaganya juga tidak mendapat pemberitahuan resmi mengenai rencana aksi tersebut.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom