tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Rabu (11/9/2019) petang. Ia menilai BJ Habibie adalah sosok panutan dan contoh bagaimana orang tua di Indonesia mendidik anak-anaknya.
"Selama bertahun-tahun orang tua mengingatkan anak-anak. 'Nak, belajar yang rajin, biar bisa seperti Pak Habibie.' Pak Habibie itu inspirasi bagi jutaan rumah tangga, jutaan anak-anak," kata Anies di Balai Kota.
Anies juga menceritakan bagaimana dirinya ketika duduk di bangku SMA di Yogyakarta pernah mewawancarai BJ Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menristekdikti di era Presiden Soeharto.
"Itu pengalaman yang tak terlupakan, dan kemudian bersambung sampai ketika saya sudah bertugas di sini [Balai Kota] pun, masih saling silahturahmi, dan ngobrol dengan beliau," katanya.
"Jadi Indonesia berduka, kita semua berduka, kami berduka. Betapa banyak anak-anak yang dididik oleh Pak Habibie, ribuan anak-anak yang disekolahkan oleh Pak Habibie untuk pendidikan yang luar biasa tinggi dan peran yang amat berjasa. Kita semua kehilangan," lanjutnya.
Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disebut BJ Habieie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh anak BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie.
“Ayah saya, Presiden RI ketiga, telah meninggal pukul 18.03, innalillahi wainailaihi," ujar Thareq, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2019) malam.
Menurut Thared, BJ Habibie meninggal dunia akibat penyakit jantung yang dideritanya.
“Kenapa meninggal, sudah menua. Dan memang saya katakan kondisinya memang sudah gagal jantung," lanjutnya.
Editor: Ringkang Gumiwang