tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, tumpukan sampah yang terdapat di sungai selepas dari banjir yang terdapat di sejumlah lokasi di Jakarta akibat meluapnya Sungai Ciliwung mencapai 170 ton.
Anies memantau Pintu Air Manggarai melihat sejumlah petugas mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di sana.
"Di hari-hari sebelumnya, tidak ada volume sampah sebesar ini. Dari informasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, volumenya mencapai 170 ton sampah dalam waktu kurang dari 24 jam [...] Ini volume luar biasa besar," ungkap Anies saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019).
Anies mengatakan, tim yang bertugas untuk mengangkat sejumlah sampah tersebut telah bekerja tanpa henti. Sampah-sampah tersebut diangkut agar tidak mengganggu aliran air dan pemandangan.
"Di tempat [banjir] itu tidak ada hujan sebetulnya mereka itu. Kita [Jakarta] ini menerima air dari hulu [daerah Bogor] ketika di sana hujannya keras," kata Anies.
Banjir dan genangan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta akibat dari meluapnya air di Sungai Ciliwung.
Volume air sungai meningkat akibat terjadi hujan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2019), sehingga terbawa ke Jakarta.
"Daerah terdampak banjir pada tanggal 26 April 2019 terdiri dari 17 titik banjir," dalam keterangan di Twitter BPBD Jakarta, pada Jumat (26/4/2019).
Sebanyak 17 titik tersebut tersebar di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di RW 07, Kelurahan Lenteng Agung, RW 01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW 01 Kelurahan Pengadegan, RW 07 Kelurahan Rawajati, serta RW 05-08 Kelurahan Pejaten Timur.
"Dengan ketinggian rata-rata 20 cm sampai dengan 170 cm," ujar dia.
Untuk wilayah Jakarta Timur, RW 05 di Kelurahan Balekambang, RW 02, 05, dan 08 di Cawang, RW 04, 05, dan 08, di Kelurahan Kampung Melayu, serta RW 07 dan 11 di Bidara Cina. Ketinggian banjir rata-rata adalah 20 cm sampai dengan 100 cm.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali