Menuju konten utama

Solusi Atasi Banjir, Anies: Setiap Gedung Perlu Drainase Vertikal

Drainase vertikal diperlukan untuk menampung air hujan di sekitar bangunan lalu mengalirkannya di sekitar wilayah.

Solusi Atasi Banjir, Anies: Setiap Gedung Perlu Drainase Vertikal
Seorang warga berusaha membersihkan sampah yang terbawa aliran banjir di kawasan permukiman penduduk Cililitan Kecil, Jakarta, Jumat (26/4/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/pd.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, setiap gedung perlu ada drainase vertikal sebagai tempat penyerapan untuk air dengan tujuan agar tidak terjadi banjir di Jakarta.

"Gedung lain kita harus siapkan program yang lengkap, insentifnya pajak lagi," kata Anies saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).

Menurut Anies, drainase vertikal itu dibutuhkan untuk menampung air hujan sebagai persiapan saat musim kemarau tiba.

Anies pun menyebutkan, rencana tersebut telah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo dan harapannya ada sekitar 1,8 juta drainase vertikal yang terbangun.

"Saya kemarin sudah berbicara tentang kantor-kantor pemerintahan pusat, dan nanti kita akan melakukannya juga untuk kantor-kantor dan tempat usaha di seluruh Jakarta," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Dengan kebijakan membangun drainase vertikal itu, Anies berharap gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menyalurkan air hujan ke lokasi lain.

Aturan yang disebut Anies sebagai zero run off ini mencakup kantor kelurahan dan kecamatan, hingga sekolah-sekolah negeri.

"Harus nol. Jadi seluruh aliran air hujan harus ditampung di dalam wilayahnya, lahan kita sendiri. Tidak boleh keluar lahan. Itu instruksi barunya," ujar Anies.

Saat ini, gedung yang sudah menerapkan keberadaan drainase vertikal adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Untuk Pemprov sudah selesai," ujar Anies.

Dari pantauan, Jumat (26/4/2019) pagi, banjir dan genangan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta akibat dari meluapnya air di Sungai Ciliwung.

Volume air sungai meningkat akibat terjadi hujan di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/4/2019), sehingga terbawa ke Jakarta.

"Daerah terdampak banjir pada tanggal 26 April 2019 terdiri dari 17 titik banjir," dalam keterangan di Twitter BPBD Jakarta, pada Jumat (26/4/2019).

17 titik tersebut tersebar di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di RW 07, Kelurahan Lenteng Agung, RW 01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW 01 Kelurahan Pengadegan, RW 07 Kelurahan Rawajati, serta RW 05-08 Kelurahan Pejaten Timur.

"Dengan ketinggian rata-rata 20 cm sampai dengan 170 cm," ujarnya.

Untuk wilayah Jakarta Timur, RW 05 di Kelurahan Balekambang, RW 02, 05, dan 08 di Cawang, RW 04, 05, dan 08, di Kelurahan Kampung Melayu, serta RW 07 dan 11 di Bidara Cina. Ketinggian banjir rata-rata adalah 20 cm sampai dengan 100 cm.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Hard news
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali