Menuju konten utama

Anies Baswedan Janji Bebaskan Monas untuk Kegiatan Agama

"Sebelumnya boleh, kita kembalikan tempat itu (Monas) boleh lagi untuk kegiatan-kegiatan taklim, kegiatan tabligh, dan juga kegiatan bagi agama manapun juga," janji Anies Baswedan.

Anies Baswedan Janji Bebaskan Monas untuk Kegiatan Agama
Anies Baswedan memaparkan gagasannya dalam Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Tirto.ID/Andrey Gromico

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 3, Anies Baswedan, kembali mengkritisi kebijakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam mengurus ibukota, termasuk pelarangan menggunakan area Monumen Nasional (Monas) untuk kegiatan keagamaan. Anies berjanji akan menghapus larangan tersebut jika ia terpilih sebagai gubernur nanti.

"Nanti kita akan bebaskan warga untuk menggunakan Monas untuk kegiatan keagamaan. Saya akan menjadikan Jakarta sebagai tempat untuk berpahala," janji Anies Baswedan di depan peserta Tabligh Akbar Politik Indonesia yang digelar di Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2016).

"Sekarang ada aturan di mana Monas tidak boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan. Wilayah milik negara itu boleh untuk dipakai kegiatan-kegiatan keagamaan," lanjut pria yang berpasangan dengan Sandiaga Uno serta diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Anies Baswedan bahkan berjanji bahwa jika ia terpilih nanti, Monas boleh digunakan untuk menggelar kegiatan oleh agama apapun. Menurutnya, tidak seharusnya ruang publik milik negara justru disterilkan dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, termasuk untuk menggelar kegiatan keagamaan.

"Jadi aturan yang dibuat oleh Pak Gubernur Basuki nanti akan saya ubah. Kembali seperti sebelumnya, sebelumnya boleh, kita kembalikan tempat itu boleh lagi untuk kegiatan-kegiatan taklim, kegiatan tabligh, dan juga kegiatan bagi agama manapun juga," tandas Anies.

Ahok memang telah menerapkan larangan menggelar kegiatan agama di Monas sejak Oktober 2015 silam dengan alasan karena acara tersebut justru dimanfaatkan oleh penyelenggaranya untuk hal-hal yang tidak semestinya, termasuk menjual lapak-lapak untuk pedagang liar.

Menurut Ahok, banyak tempat di Jakarta selain Monas yang bisa digunakan untuk menggelar acara keagamaan dalam skala besar. Bukan hanya untuk acara agama umat Islam saja, pelarangan Monas juga berlaku untuk semua agama.

Baca juga artikel terkait ANIES BASWEDAN

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya