tirto.id - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong meninggal dunia pada Minggu (3/1/2021) pukul 14.00 WIB. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengkonfirmasi kabar meninggalnya Ketua Fraksi PAN MPR RI ini sekaligus membenarkan penyebab meninggal dunia karena COVID-19.
"Benar [meninggal karena COVID-19]," kata Zulhas kepada reporter Tirto, Minggu (3/12/2021).
"Doa kami semua untuk saudaraku Ali Taher semoga Husnul Khotimah dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah," lanjut Zulhas.
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menuturkan Ali Taher sudah masuk Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih pada tanggal 27 Desember 2020, dugaan awalnya terinfeksi virus COVID-19. Saleh mengatakan pihak keluarga sempat kesulitan mencari kamar perawatan yang kosong di rumah sakit yang ada di Jakarta, hingga akhirnya mendapatkan perawatan di RSIJ Cempaka Putih.
"Setelah bertanya ke teman-teman yang ada di kemenkes, kamar yang tersedia adalah di RS Fatmawati. Namun, pada saat itu juga, ada kabar bahwa RS Islam Cempaka Putih juga tersedia kamar kosong. Keluarganya meminta untuk dirawat di RSIJ Cempaka Putih," kata Saleh.
Salah satu pertimbangannya karena mantan Ketua Komisi VIII DPR pada periode 2014-2019 itu pernah menjadi wakil direktur RSIJ Cempaka Putih. Selain itu, keluarga mendengar banyak kabar pasien COVID-19 yang sembuh setelah berobat di rumah sakit tersebut.
Setelah enam hari menjalani perawatan, kondisi Ali Taher menurun, puncaknya Sabtu (2/1/2021) kemarin sore. Saturasinya sempat menyentuh angka 40 persen. Atas saran dokter yang merawat dan persetujuan keluarga, dipasang alat saluran pernafasan langsung ke paru-paru.
"Setelah dipasang, kami merasa senang. Saturasinya kembali normal. Bahkan menyentuh angka 80-90 persen. Ada tanda-tanda membaik," ujarnya.
Namun beberapa saat setelah itu, kondisinya kembali menurun. Sekitar pukul 13.00 WIB, saturasinya makin turun, drop hingga angka 33 persen. "Akhirnya, pukul 14.00 WIB beliau dipanggil Allah SWT," kata Saleh.
Ali Taher yang lahir di Flores Timur, NTT ini meninggal pada usia 59 tahun. Selain aktif di PAN, Ali Taher juga aktif di organisasi Muhammadiyah. Pada DPR periode 2014-2019 ia dipercaya sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI dengan lingkup tugas di bidang agama dan sosial.
Pada periode 2019-2024 ia hanya menjadi anggota Komisi VIII DPR RI. Namanya sempat muncul karena ia merupakan salah satu pengusul RUU Ketahanan Keluarga. Ia menilai aturan mengenai istri wajib mengurus rumah tangga pada salah satu pasal di RUU tersebut dimaksudkan agar istri dapat memberikan perhatian lebih kepada anak, sebagai seorang ibu.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto