Menuju konten utama

Anggota Demokrat Beda Sikap Soal Walk Out Rapat RUU Pemilu

Berbeda dengan Riza, Anggota DPR Fraksi Demokrat lainnya, Roy Suryo, menyatakan partainya siap bila rapat paripurna diselesaikan malam ini atau tidak akan walk out.

Anggota Demokrat Beda Sikap Soal Walk Out Rapat RUU Pemilu
Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu (Pansus RUU Pemilu) Lukman Edy (kedua kanan) didampingi Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Benny K Harman (kanan), Yandri (kedua kiri) dan Riza Patria (kiri) memimpin rapat Pansus RUU Pemilu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/6). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Pemerintah melalui pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menginginkan rapat paripurna RUU Pemilihan Umum selesai malam ini.

Menanggapi hal itu, Anggota DPR Fraksi Demokrat Riza Patria sempat menyatakan akan walk out bila tetap dipaksakan rapat paripurna diselesaikan malam ini.

Menurutnya, bila tetap alot seperti sekarang dan ingin dipaksakan untuk selesai, hanya ada dua pilihan, yakni opsi paket baru atau walk out dan ditunda sampai Senin (24/7). "Keluar paket baru. Atau kalau yang lain tidak bisa diputuskan hari ini bisa diputuskan hari Senin atau Selasa," kata Riza di Komplek DPR Senayan, Kamis (20/7/2017).

Atau paling tidak, menurut Riza, bisa disahkan dulu tiga pembahasan yang sudah disepakati dari lima pembahasan yang ada. "Kita selesaikan 3 dari 5. Presidential Threshold dan konversi suara diputuskan nanti," kata Riza

Demokrat sendiri pada dasarnya memilih Paket B yang di dalamnya mencakup pilihan presidential threshold sebesar 0 persen. Sementara partai pendukung pemerintah ingin Paket A dengan presidential threshold 20-25 persen.

Riza pun menganggap, keinginan pemerintah agar diselesaikan malam ini karena tidak ingin kalah dalam voting paket.

"Mereka tidak mau. Mereka maunya cepat-cepat. Dulu dilambat-lambatin karena mereka yakin kalah. Di pansus semua isu kita menang kecuali presidential threshold," kata Riza

Namun, berbeda dengan Riza, Anggota DPR Fraksi Demokrat lainnya, Roy Suryo, menyatakan partainya siap bila rapat paripurna diselesaikan malam ini atau tidak akan walk out.

"Kami menjamin tidak akan walk out. Karena kalau walk out itu artinya kami tidak bertanggungjawab juga terhadap hasil keputusan, kan. Insya Allah 58 anggota fraksi Demokrat yang hadir akan terus menjaga apa yang telah kami sampaikan tadi seperti yang telah disampaikan juru bicara kami Benny K Harman," kata Roy di Komplek DPR Senayan, Kamis (20/7).

Roy pun menyatakan partainya sudah siap apabila paket yang mereka pilih kalah dalam voting nanti dan akhirnya presidential threshold sah menjadi 20-25 persen.

"Iya, kami sudah siap. Demokrat siap. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, tentu dengan akal sehat bukan akal bulus ya, bahwa presidential threshold mau berapa pun angkanya tidak masuk akal. Tapi kan seperti yang kita lihat bersama perkembangan terakhir masih alot. Tapi, kami akan tetap berjuang sampai akhir untuk kepentingan masyarakat. Karena, logika yang kami pakai itu akal sehat," kata Roy.

Selain itu, menurut Roy, pentingnya rapat paripurna diselesaikan malam ini karena pembahasan RUU Pemilihan Umum telah berlangsung cukup lama.

"Ini kan sudah berbulan-bulan. Sudah semestinya diselesaikan malam ini apapun hasilnya. Jangan sampai menghambat proses demokrasi. Agar rakyat tahu bahwa kami di DPR juga memperjuangkan mereka. Memperjuangkan demokrasi," kata Roy.

Sementara itu, Partai Gerindra menyatakan walk out memang salah satu opsi apabila tetap dipaksakan untuk diselesaikan malam ini.

"Ya, itu memang salah satu opsi dari kami untuk walk out bila harus voting malam ini," kata Anggota Fraksi Gerindra Muhammad Syafii di komplek DPR Senayan, Kamis (20/7).

Pria yang akrab disapa Romo ini pun menyatakan walk out tidak akan mencoreng citra Gerindra. "Itu tidak akan mencoreng citra kami. Karena kalau voting mereka pasti menang. Kalau dilihat tadi kan yang sepakat dengan kami hanya PKS dan Demokrat," kata Romo.

Untuk diketahui, rapat paripurna RUU Pemilihan Umum berlangsung alot. Sepuluh fraksi yang ada di DPR RI belum menemukan kesamaan sikap terkait dua isu dalam RUU Pemilihan Umum, yakni presidential threshold dan sistem konversi suara.

Baca juga artikel terkait RUU PEMILU atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto