Menuju konten utama

Andrinof Chaniago Sebut Calon Ibu Kota RI Harus Futuristis

Calon ibu kota RI harus bisa menjadi kota berkelas dunia yang disiapkan untuk ratusan tahun ke depan.

Andrinof Chaniago Sebut Calon Ibu Kota RI Harus Futuristis
Suasana lalu lintas yang lengang di ruas jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (25/6). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Pakar kebijakan publik Universitas Indonesia Andrinof Chaniago mengatakan ibu kota baru Indonesia yang direncanakan akan dibangun harus futuristis dan bisa memenuhi kebutuhan dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu mengatakan ibu kota baru harus bisa menjadi kota berkelas dunia yang disiapkan untuk ratusan tahun ke depan.

"Kita selama ini hanya tinggal di kota warisan kolonial. Akibatnya, pembangunan dan perkembangan kotanya secara sporadis dan tambal sulam," kata Andrinof saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/7/2017), seperti diwartakan Antara.

Saat ditanya bagaimana kriteria wilayah yang ideal untuk dibangun ibu kota baru, Andrinof mengatakan harus berada di tengah Indonesia dan di luar Pulau Jawa.

"Tentu yang dipilih harus lahan yang relatif masih kosong atau kepadatan penduduknya masih rendah serta memiliki daya dukung lingkungan seperti ketersediaan air dan akses transportasi," tuturnya.

Namun, Andrinof belum bisa menentukan daerah mana di wilayah Indonesia yang tepat untuk menjadi ibu kota baru. Menurutnya, penentuan daerah harus melalui kajian yang komprehensif.

"Kajian yang akan menemukan jawaban. Jangan memaksakan atau membesar-besarkan kota tertentu sebelum ada kajian. Biarkan kajian mencari pilihan lokasi di mana," katanya.

Menurut Andrinof, pengambilan keputusan dan kebijakan untuk memindahkan ibu kota harus berdasarkan kajian, bukan kekaguman terhadap tokoh tertentu, kepentingan daerah tertentu atau pun romantisme masa lalu.

"Pemindahan ibu kota harus berdasarkan kepentingan yang lebih besar. Karena itu, perlu ada kajian yang serius," ujarnya.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Timur, Kamis (13/7/2017), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada tiga tempat atau tiga provinsi yang tengah dikaji sebagai ibu kota negara RI untuk menggantikan Jakarta.

"Ada tiga tempat, tiga provinsi yang masuk dalam kajian," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan ada tiga tempat atau tiga provinsi yang masuk dalam kajian Bappenas. Meski demikian, Jokowi enggan membeberkan nama-nama tempat tersebut saat ini dikhawatirkan harga tanah di tempat itu akan melambung.

"Nanti semua orang beli tanah di sana, enggak jadi pindah nanti. Harga tanah melambung," ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kompleks Istana Kepresidenan awal bulan ini mengatakan tempat yang sedang dikaji sebagai ibu kota baruberada di tiga provinsi di Kalimantan, yaitu di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Basuki sendiri belum bersedia mengungkapkan nama kota yang menjadi kandidat kuat tujuan pemindahan ibu kota. Akan tetapi, dirinya tidak mengelak apabila memang ada pemikiran untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke salah satu kota di Kalimantan.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBUKOTA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra