Menuju konten utama

Kaji Pemindahan Ibu Kota, Pemerintah Lakukan Studi Literatur

Basuki mengatakan bahwa sampai saat ini Kementerian PUPR belum melakukan perencanaan kerja yang terkait pemindahan kota.

Kaji Pemindahan Ibu Kota, Pemerintah Lakukan Studi Literatur
Tugu Soekarno di Palangkaraya. FOTO/Wikimedia Commons

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pemerintah saat ini telah melakukan studi literatur terkait wacana pemindahan ibu kota. Salah satunya dengan mempelajari aspek tata kota dari sejumlah kota di berbagai negara lain.

“Untuk planning makronya sudah ada. Yang kita lihat (contohnya) sudah banyak, seperti Brasilia (Brazil), Washington DC (Amerika Serikat), Putrajaya (Malaysia), Astana (Kazakhstan), dan macam-macam,” kata Basuki seusai menghadiri acara halal bihalal di kantornya, Kamis (6/7/2017) siang.

Kendati demikian, Basuki mengatakan bahwa sampai saat ini kementerian lembaganya belum melakukan perencanaan kerja yang terkait pemindahan kota. “Kementerian PUPR masih menunggu kajian dari Bappenas (Badan Perencanaan Nasional),” ucap Basuki.

“Jadi saya hanya tunggu dulu hasil kajiannya bagaimana. Nanti setelah Pak Presiden (Joko Widodo) kembali, dan (kajian) dilaporkan, barulah saya maju. Sampai sekarang kajiannya masih belum pasti,” tambah Basuki.

Saat disinggung perihal kriteria kota administratif baru yang sedang dicari pemerintah, Basuki pun memberikan pandangannya.

“Yang pasti memisahkan kegiatan ekonomi dengan pemerintahan dan politik. Untuk kegiatan ekonomi ya nantinya di sini. Namun memindah yang politik dan administrasi pemerintah juga tidak gampang. Kementerian di Jakarta ini ada 900 ribu orang. Kalau mau bijaksana, kan harus diputuskan juga,” jelas Basuki.

Lebih lanjut, Menteri PUPR juga sempat menyebutkan jenis-jenis infrastruktur yang dibutuhkan dalam membangun ibu kota baru. “Tentu yang berkaitan dengan tata kota, seperti drainase, transportasinya, lalu jalan rayanya, tram, LRT-nya,” jawabnya.

Basuki sendiri belum bersedia mengungkapkan nama kota yang menjadi kandidat kuat tujuan pemindahan ibu kota. Akan tetapi, dirinya tidak mengelak apabila memang ada pemikiran untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke salah satu kota di Kalimantan.

“Belum pasti, makanya saya belum bergerak. (Sejauh ini) masih ada tiga opsi kan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan. Bahkan mungkin ada yang di tempat lain. Tapi belum ditetapkan. Yes or no-nya dari kajian Bappenas,” ungkap Basuki lagi.

Seperti dikatakan Basuki, Presiden Joko Widodo saat ini memang tengah melakukan kunjungan kerja ke Turki dan Jerman. Sejak berita mengenai wacana pemindahan ibu kota santer terdengar pada awal pekan ini, Presiden belum mau berbicara banyak.

Saat ditemui para awak media pada Selasa (4/7/2017) lalu pun, Jokowi terlihat tidak membenarkan namun juga tidak menampik perihal kabar tersebut. “Nanti akan saya sampaikan pada waktunya,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membenarkan bahwa kementerian lembaganya memang sedang mengkaji rencana tersebut.

“Termasuk di dalamnya berapa kebutuhan pembiayaan dan bagaimana skema pembiayaan. Artinya kalaupun kita ingin memindahkan kota administrasi pemerintahan, tidak dengan memberatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” kata Bambang di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin (5/7/2017) sore.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari