tirto.id - Ketua Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Amien Rais, menuding Capres nomor urut 01 Joko Widodo kerap memakai kekuasaan demi terpilih menjadi presiden untuk kedua kalinya. Amien bahkan menilai, uang sudah menjadi bahan bagi penguasa untuk menaklukan rakyat.
"Sekarang ini, menjelang April ini, para pemuja uang sedang menggunakan cara yang paling mudah dan menonjol untuk menaklukkan rakyatnya, uang sebagai cara gampang memilih tertentu, bukan saja uang, sembako, dan segala macam," kata Amien saat berbicara di depan panggung Seknas BPN, Menteng, Selasa (12/3/2019) siang.
“Karena itu, saya malah sesungguhnya berbeda dengan kebanyakan teman. Teman-teman di desa sudah puas bahkan dibawa oleh pasukan coklat untuk membagikan sembako untuk memilih paslon 01 [pasangan Jokowi-Maruf Amin],” lanjut politikus senior PAN ini.
Amien mengatakan kendati Prabowo-Sandiaga memiliki banyak kekurangan, ia yakin Allah SWT akan memenangkan pasangan nomor urut 02 di Pilpres 2019.
"Kalau begini, semakin picik semakin besar kemungkinan kalahnya. Jadi Insyaallah politik ini menjadi kenyataan, memang dibandingkan 01 [Jokowi-Maruf], Prabowo-Sandiaga cekak uangnya, tidak punya media mainstream, tidak punya dukungan global dari negara tertentu,” kata Amien.
Namun, Amien yakin pasangan Prabowo-Sandiaga akan menang dalam Pilpres nanti. “Insyaallah yang menang ditentukan Allah. Jadi malaikat-malaikat sudah lapor tiap hari, Allah sudah tahu, tanpa mereka lapor sudah tahu itu," lanjut dia.
Amien bahkan mengatakan, para malaikat kerap berdoa dan memberikan laporan kepada Allah SWT agar Jokowi bisa kalah di Pilpres 2019 mendatang.
"Tiap malam (malaikat) lapor kepada Allah," kata Amien.
"Ya Allah, Indonesia itu punya potensi bagus, tapi pimpinannya ugal-ugalan. Tolong ya Allah, kalahkan, tentukan kalah," kata Amien seperti meniru ucapan malaikat berdoa.
Oleh karena itu, ia yakin sekali Allah SWT akan mengabulkan doa dan laporan para malaikat. "Nah kalau para malaikat sudah berdoa ya kira-kira Allah akan menizabahnya."
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto