tirto.id - Paracetamol adalah obat yang dipakai untuk meredakan sakit kepala ringan akut, nyeri ringan hingga sedang, serta demam.Paracetamol yang dijual di pasaran dapat berupa tablet paracetamol maupun telah dikombinasi dengan obat lain misalnya dalam obat flu.
Paracetamol biasanya menjadi pilihan pertama obat penghilang rasa sakit terutama untuk wanita hamil. Namun, ada kasus dimana ibu hamil tidak cocok menggunakan paracetamol selama tahap-tahap tertentu kehamilan.
Melansir dari NCBI, sebanyak 518 wanita terdata menggunakan analgesik pada setiap trimester, 245 wanita (47,3%) mengambil analgesik setidaknya sekali selama kehamilan, sementara 210 wanita (85,7%) mengambil paracetamol.
Resep tersebut paling sering dibuat oleh dokter perawatan primer. Oleh karena itu, wanita hamil percaya bahwa paracetamol tidak memiliki efek pada janin.
Hingga saat ini belum ada studi yang mengatakan bahwa paracetamol akan membahayakan ibu hamil dan bayinya. Namun, wanita hamil dianjurkan mengonsumsi paracetamol dengan batas wajar atau sesuai dengan resep dokter kandungannya.
Risiko Konsumsi Paracetamol pada Ibu Hamil
Meskipun tidak terbukti membahayakan, namun ada beberapa kasus yang perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsi paracetamol saat hamil.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan paracetamol selama tiga bulan pertama kehamilan dan tidak lebih,kemungkinan memiliki bayi dengan cacat lahir daripada wanita hamil yang tidak mengonsumsi paracetamol.
Hal ini dikaitkan dengan penggunaan paracetamol pada kehamilan dapat meningkatkan kelahiran bayi laki-laki dengan testis yang tidak turun.
Pernyataan tersebut didukung dengan adanya sebuah studi kasus yang menggunakan objek tikus, dilaporkan dalam berita dan menunjukkan bahwa penggunaan paracetamol pada kehamilan dapat mengurangi kadar testosteron (hormon penting untuk perkembangan pria) pada keturunan yang belum lahir.
Karena ini adalah penelitian pada hewan, kita tidak tahu bagaimana kaitannya dengan kehamilan manusia. Oleh karena itu saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa paracetamol menyebabkan cacat lahir, testis yang tidak turun, atau perubahan kadar hormon.
Sebagian besar obat yang digunakan oleh ibu akan melintasi plasenta dan mencapai bayi. Terkadang ini memiliki efek menguntungkan bagi bayi atau bahkan dapat membahayakan perkembangan bayi.
Efek dari obat yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi kemungkinan tergantung pada tahap kehamilan ketika obat diambil. Bagi wanita hamil yang ingin menggunakan obat, baik itu paracetamol maupun obat yang lainnya, harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu mengenai efek obat tersebut.
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yonada Nancy