Menuju konten utama

Alasan Vietnam Dipilih Sebagai Tuan Rumah KTT Trump dan Kim Jong-un

Vietnam dipilih menjadi lokasi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un karena memiliki hubungan baik dengan dua negara tersebut.

Alasan Vietnam Dipilih Sebagai Tuan Rumah KTT Trump dan Kim Jong-un
Kota hanoi Vietnam. FOTO/istockphoto

tirto.id - Vietnam dipilih sebagai tuan rumah KTT kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Hal itu disampaikan Trump dalam pidato di Kongres AS, Selasa (5/2/2019). Menurut Trump, Vietnam memiliki hubungan yang baik dengan sejumlah negara termasuk AS dan Korea Utara.

Selain itu, AS juga yakin Vietnam memiliki kontrol keamanan yang tinggi sebab berhasil menjadi tuan rumah pertemuan Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik dan World Economic Forum di Hanoi.

"Seperti Singapura, tempat mereka bertemu terakhir kali, Vietnam adalah tempat yang sangat aman," kata Murray Hiebert dari Centre for Strategic and International Studies Washington, dikutip dari ABC.

Selain itu, kehadiran Trump di pertemuan APEC 2017 di Vietnam berarti "dia akrab dengan negara [Vietnam] dan memiliki hubungan yang baik dengan para pemimpinnya," katanya.

Vietnam merupakan salah satu rekan AS di Asia. AS dan Vietnam menormalkan hubungan pada 1995, berpuluh-puluh tahun setelah berakhirnya Perang Vietnam.

Selama seperempat abad berikutnya, hubungan ekonomi dan perdagangan AS-Vietnam telah tumbuh. Sejak 1995 hingga 2016, perdagangan bilateral tumbuh dari 451 juta dolar AS menjadi hampir 52 miliar dolar AS.

Presiden Barack Obama mengunjungi Vietnam pada tahun 2016 dan Trump menghadiri pertemuan internasional pada 2017. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc juga mengunjungi Gedung Putih pada 2017.

Sementara dari sisi Korea Utara, kedua negara komunis itu memiliki sejarah dalam perjuangan anti-imperialis.

Korea Utara dan Vietnam telah mempertahankan hubungan yang jauh lebih lama - sejak tahun 1950 dan berbagi ideologi sosialis.

"Vietnam dan Korea Utara telah lama memiliki ikatan persaudaraan komunis, sehingga Korea Utara akrab dengan negara itu dan para pejabatnya," kata Hiebert.

"Korea Utara juga akan merasa yakin bahwa aparat keamanan Vietnam dapat mengamankan perlindungan Kim," katanya.

Selain itu bagi Kim Jong-un, Danang (salah satu kota yang diduga akan dipilih sebagai tempat temu selain Hanoi) dekat dan dijangkau oleh Angkatan Udara Korea Utara.

Sementara bagi Trump, Vietnam menjadi makna simbolis untuk meningkatkan kerja sama setelah berakhirnya Perang Vietnam.

Bagi Vietnam, menjadi tuan rumah pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un bakal memberi Hanoi kesempatan untuk menunjukkan keberhasilan ekonomi dan relevansi geopolitiknya.

"Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan Vietnam sebagai tujuan wisata dan investasi yang menarik dan aman," kata Phuong Hoa Nguyen, pejabat di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam kepada Aljazeera.

Vietnam berencana untuk menarik 18 juta wisatawan internasional pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar 2 juta dolar AS untuk kegiatan promosi.

"Singapura menginvestasikan sekitar 20 juta dolar Singapura (14,8 juta dolar AS) untuk menyelenggarakan KTT Kim-Kim pertama dan menghasilkan hampir 40 kali lipat dari jumlah itu terhadap ekonominya," kata Nguyen.

Baca juga artikel terkait KTT AS KORUT atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH