tirto.id - Kementerian Sekretariat Negara menegaskan mereka tidak menyetujui penggunaan kawasan monas karena khawatir cagar budaya Monas rusak akibat pertandingan formula E. Pandangan tersebut diambil berdasarkan hasil kajian Setneg.
“Lewat diskusi yang mendalam dan dialog yang cukup intensif terkait ini, sampailah penbicaraan untuk menggunakan lokasi lain. Mengingat, getaran dan berbagai risiko yang bisa berpotensi merusak cagar budaya Monas," kata Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Bidang Komunikasi dan Media Faldo Maldini dalam keterangan, Senin (11/10/2021).
Meski dilarang untuk Formula E, kata Faldo, kawasan Medan Merdeka di sisi Timur, Selatan dan Barat tetap boleh digunakan sebagai ruas jalan. “Sampai dengan putaran balik depan RRI. Tidak ada larangan," kata Faldo.
Pemerintah pusat pun mengklaim terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk opsi lintasan Formula E. Ia menegaskan pemerintah pusat ikut mencari opsi terbaik untuk perhelatan balap internasional yang tertunda akibat pandemi itu.
“Pemerintah pusat dan daerah terus kordinasi. Semua kemungkinan terbaik lah yang ingin kita capai, terutama terkait lokasi ini," kata Faldo.
Hingga saat ini, ajang balapan mobil listrik Formula E masih terkatung-katung. Hal tersebut terjadi karena balapan internasional ini batal digelar di Monas, Jakarta Pusat dengan alasan Monas merupakan cagar budaya dan berada di kawasan ring 1 pemerintah pusat.
“Di Monas itu kan ring 1. Dari pemerintah pusat belum memungkinkan di situ. Kami mencoba mengerti dan memahami. Untuk itu kami cari alternatif lain," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (7/10/2021).
Oleh karena itu, kata Riza, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lima tempat lainnya sebagai alternatif penyelenggaraan Formula E. Salah satunya di Pulau Reklamasi yang pernah dibangun oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Jadi [Pulau Reklamasi], karena di Monas tidak memungkinkan karena masuk dalam ring 1," ucapnya.
Opsi kedua yakni di Senayan, Jakarta Selatan. Riza menyatakan belum bisa memberitahukan opsi lokasi lainnya yang menjadi alternatif penyelenggaraan Formula E.
"Kita menunggu lah. Kalau sekarang sudah disampaikan, jadi ramai. Nanti kalau jadi ramai malah jadi sulit ya," tuturnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz