tirto.id - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengatakan, wacana Liga 1 dan 2 musim ini dilanjutkan pada September atau Oktober 2020 terjadi karena dua hal. Yang pertama, sepak bola Indonesia mulai beradaptasi dalam pandemi COVID-19. Yang kedua, bukti Indonesia serius dalam persiapan Piala Dunia U20 2021.
“Kami rasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘new normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia luar melihat kita,” ucap Indra Sjafri seperti dikutip laman resmi PSSI pada Sabtu (6/6/2020).
Dalam Piala Dunia U20 2021 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah. Akan ada 24 tim terbaik dari 6 konfederasi yang berlaga di turnamen tersebut. Menurut Indra, kompetisi Liga 1 dan 2 jadi penting untuk menambah jam terbang dan meningkatkan kemampuan pemain Timnas U19 yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U20 tersebut.
"Saat pemain tidak ikut pemusatan latihan, mereka bisa berkompetisi di Liga 1 dan 2. Karena rata-rata pemain sudah memiliki klub. Kalaupun pemusatan latihan berlangsung yang biasanya pemain dipanggil hanya sekitar 23 hingga 30 orang. Sementara pemain yang tidak terpanggil pemusatan latihan, mereka tetap terasah lewat kompetisi," terang pelatih asal Sumatra Barat tersebut.
Saat ini, Timnas U19 fokus menjalankan latihan virtual yang langsung dikomandoi oleh Shin Tae-yong. Terdapat 44 pemain yang ikut serta dalam latihan virtual ini, di antaranya Beckham Putra, Sutan Zico, Bagas Kaffa, Ernando Ari, hingga Witan Sulaeman.
Training camp virtual telah berlangsung sejak 14 Mei lalu. Persiapan itu juga dilakukan guna menghadapi Piala AFC U19 yang rencananya digelar di Uzbekistan Oktober 2020 mendatang.
Keuntungan lain dari bergulirnya kompetisi adalah, munculnya pemain-pemain baru yang selama ini terlewatkan dari radar pelatih timnas Indonesia. Selain itu, Indra Sjafri melihat, kompetisi akan menggerakkan roda perekonomian.
“Dengan adanya kompetisi, pelatih Timnas Indonesia juga bisa mendapatkan pemain di luar list yang sudah ada. Karena kompetisi bisa melahirkan pemain yang berkualitas. Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan untuk hotel, katering, transportasi dan lain-lain.
“Apalagi pemerintah menyarankan kita tetap berdampingan dengan COVID-19 dan produktif,” ucap Indra Sjafri.
Dokter Timnas, Syarif Alwi, juga telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan dari WHO, FIFA, AFC dan Kementerian Kesehatan. Protokol tetap tersebut bakal dibukukan PSSI dan dibagikan kepada seluruh klub dan suporter, termasuk pemain dan staf timnas.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus