tirto.id - Ormas Pro Jokowi (Projo) menyebut pilkada serentak 2024 akan menjadi ajang konsolidasi Koalisi Indonesia Maju dalam penguatan kerja sama di pemerintahan masa depan. Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus, mengatakan persatuan nasional bisa dimulai dengan kerja sama politik permanen.
Menurut Panel, Kerja bersama tersebut sudah dimulai sejak Pilpres 2024, dan bakal dilanjutkan dalam pilkada serentak pada tahun ini, salah satunya adalah upaya memajukan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
“Saya melihat Golkar jeli dengan mengajukan Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta 2024,” kata Panel, Senin (15/04/2024).
Upaya pengusungan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil di Jakarta memang sudah disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Akan tetapi, Emil tidak hanya memegang tiket bakal cagub DKI Jakarta saja, melainkan juga bacagub Jawa Barat.
Dia menjelaskan keberhasilan RK sebagai Gubernur Jabar memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta. Panel melihat warga Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar.
Selain Ridwan Kamil, Panel mendorong Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, sebagai pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Ia menilai, Sara punya kapasitas yang positif dari sisi politik maupun kemampuan pribadi. Ia yakin Sara bisa membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan KIM. Selain Sara, ada nama Riza Patria yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta.
Panel Barus mengungkapkan bahwa besar kemungkinan PDIP, PKS, serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat, tentu berpotensi menimbulkan dinamika dan celah ‘perlawanan’ terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
“Apakah PKS, PDIP, dan Partai Nasdem akan menciptakan politik antitesa bagi pemerintah pusat dalam Pilkada Jakarta? Kita lihat saja nanti,” ujar Panel.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz