Menuju konten utama

Alasan Pembentukan LTMPT yang Jadi Penyelenggara SNMPTN dan SBMPTN

Pembentukan LTMPT diklaim bertujuan untuk membuat tes calon mahasiswa menjadi kredibel, adil, transparan dan akuntabel. 

Peserta mengikuti SBMPTN. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/

tirto.id - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah membentuk Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Lembaga ini merupakan penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti.

Di antara tugas lembaga ialah menyelenggarakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mulai tahun 2019.

“Peluncuran LTMPT secara resmi telah dilakukan Menristekdikti pada 4 Januari 2019, bertempat di Universitas Diponegoro, Semarang di tengah-tengah acara Rapat Kerja Nasional Kemenristekdikti,” kata Ketua LTMPT Ravik Karsidi dalam keterangan resminya pada Jumat (4/1/2019).

Menurut Ravik, LTMPT dibentuk dengan sejumlah alasan. Salah satunya untuk menyelenggarakan tes calon mahasiswa yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Selain itu, untuk membantu kampus menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan nilai akademik, atau Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK), serta kriteria tambahan lainnya.

“Untuk tugas LTMPT, ada pengelolaan dan pengolahan data calon mahasiswa untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh rektor perguruan tinggi negeri, melaksanakan UTBK, serta menyampaikan hasil UTBK kepada peserta dan perguruan tinggi negeri tujuan,” ujar Ravik.

Ravik mengklaim pembentukan LTMPT bisa membawa sejumlah manfaat. Dia mencontohkan, dengan kewenangan LTMPT menggelar UTBK dalam SBMPTN, potensi kesalahan ketika pengisian identitas, dan jawaban saat ujian bisa diminimalisir.

Selain itu, UTBK juga dapat dilakukan di 74 lokasi pusat pelayanan perguruan tinggi negeri. Ujian yang digelar di 74 lokasi itu bisa sampai 10 kali dalam satu periode penerimaan calon mahasiswa.

“Hasil UTBK pun diserahkan kepada peserta secara individu 10 hari setelah pelaksanaan tes dan setiap peserta dapat mengikuti tes maksimal 2 kali,” ujar Ravik.

Tahapan SNMPTN 2019 sudah dimulai pada Jumat (4/1/2019) dengan pengisian dan verifikasi Pangkal Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sementara pendaftaran SNMPTN 2019 dimulai pada 4 Februari hingga 14 Februari 2019.

Baca juga artikel terkait SNMPTN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom
-->