tirto.id - Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah berakhir pada Rabu (16/11/2022) kemarin. Uniknya, dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut sosok Wakil Presiden, Ma'ruf Amin tidak terlihat hadir. Bahkan pada saat gala diner, beberapa mantan presiden dan wakil mantan presiden terlihat hadir.
Terkait hal tersebut, Ma'ruf Amin menyatakan, bahwa presiden, wapres, dan kementerian dan lembaga telah mendapatkan tugas sendiri-sendiri.
“G20 sudah menjadi hajatnya pemerintah. Pemerintah itu seluruh [lembaga], presiden, wakil presiden, dan juga menteri karena itu di G20 kan, cukup kepala negara, cukup diwakili presiden dan menteri-menteri yang ditugaskan akan hal itu,” ungkapnya ketika memberikan keterangan pers usai meresmikan pembukaan H20, di Hotel Padma, dikutip Jumat (18/11/2022).
Sementara, Ma'ruf mengungkapkan, dirinya mendapat tugas melakukan kunjung kerja ke Timur Tengah, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 27 di Mesir.
“Saya kebagian kemarin pergi ke Mesir, mengikuti sidang perubahan iklim, dan kemudian saya menunggu di Jakarta menghadiri berbagai [acara],” ungkapnya.
Selain itu, Wapres menambahkan, sebelum puncak acara G20, ia telah menghadiri beberapa acara rangkaian kegiatan G20 termasuk meninjau persiapannya.
“Semua [Presiden dan Wapres] enggak harus ada di sana [dalam waktu yang sama]. Saya melihat kesana persiapan-persiapan di sana, untuk lihat persiapannya, baik itu tentang penyiapan mobil listrik, maupun stasiunnya [Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum],” terangnya.
Dengan beberapa kali melakukan peninjauan sebelum puncak acara G20 digelar, Wapres berharap, penyelenggaraan G20 berjalan sukses, dan Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang baik.
“Kita harapkan waktu itu penyelenggaraan [G20 di] Indonesia itu jangan seperti yang dilakukan negara lain yang ternyata kurang memuaskan. Jadi indonesia harus menjadi tuan rumah yg baik, yang orang lain merasa puas aman dan nyaman,” tegasnya.
Terkait tugas dalam menjalankan roda pemerintahan, Wapres menjelaskan, baik dirinya maupun Presiden harus berada di Jakarta, jika salah satunya melakukan kunjungan kerja, dalam ataupun luar negeri.
“Kalau semua di Bali itu nanti di Jakartagak ada, padahal tugas-tugas lain juga saya mesti menghadiri berbagia kegiatan, jadi nanti vakum namanya itu,” terang Wapres.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang