tirto.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa pemerintah mulai mengambil sikap untuk membangun infrastruktur besar-besaran pada tahun 2015. Hal itu dilakukan karena Indonesia sebagai negara dengan ribuan pulau butuh infrastruktur.
"Kita tahu dimulai 2015 anggaran infrastruktur itu lipet. Hampir 2 kali. Dimulai dari sana dan kita telah memutuskan untuk membangun infrastruktur besar-besaran. Negara sebesar Indonesia dengan 17 ribu pulau semuanya membutuhkan yang namanya infrastruktur," kata Jokowi dalam acara silaturahmi pegiat Infrastruktur di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Jokowi mengatakan infrastruktur yang dibutuhkan adalah infrastruktur konektivitas seperti bandara, pelabuhan hingga jalan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan infrastruktur lain yang dibutuhkan adalah infrastruktur air seperti bendungan dan irigasi maupun infrastruktur pelayanan seperti rumah sakit, sekolah maupun pasar.
"Di periode yang kedua, kita membangun satu yang besar, proyek terbesar yaitu IKN Nusantara," ujar Jokowi.
Jokowi lantas menjelaskan alasan pemerintah membangun infrastruktur besar-besaran. Pertama, pemerintah ingin mendorong efisiensi biaya logistik. Ia mengklaim efisiensi biaya logistik mempengaruhi kehadiran investor.
"Enggak akan mungkin investor datang kalau infrastruktur kita jelek. Mau ke sebuah pulau enggak bisa karena enggak airport, mau ke sebuah pulau enggak bisa karena enggak ada sea port. Mau ke sebuah pulau enggak ada karena enggak ada jalan," Kata Jokowi.
Alasan lain adalah pemerintah ingin membangun pertumbuhan ekonomi baru. Ia pun menjelaskan alasan lain adalah infrastruktur bisa mempersatukan masyarakat Indonesia.
"Infrastruktur itu juga mempersatukan. Karena ada airport orang Aceh bisa langsung terbang ke Papua. Dari papua terbang ke Jawa, dari Jawa bisa terbang ke Kalimantan dan Sulawesi. Fungsinya sekali lagi juga mempersatukan," ujar Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri