Menuju konten utama

Alasan Banyak Pecandu Narkoba di Kota Zombie Philadelphia AS

Alasan mengapa banyak pecandu narkoba di Kota Zombie, Philadephia, AS adalah karena kemudahan mendapatkan heroin dan opium di kota tersebut.

Alasan Banyak Pecandu Narkoba di Kota Zombie Philadelphia AS
Ilustrasi narkoba. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Kota Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) belakangan viral di media sosial dengan julukan Kota Zombie. Hal ini karena beredarnya sejumlah video yang menunjukkan situasi di kota tersebut seperti sedang diinvasi orang-orang yang mirip zombie.

Perlu diketahui, mereka yang terekam di video bukanlah zombie melainkan pecandu narkoba. Jumlah pecandu narkoba di Philadelphia sangat banyak dan meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data terbaru dari National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) jumlah pengguna narkoba di Philadelphia mencapai 825.000 per tahun. Jumlah ini termasuk pengguna remaja di atas usia 12 tahun.

Sebagian besar pengguna narkoba di Philadelphia berada di lingkungan Kensington atau lokasi tempat video viral diambil. Dikutip dari Fox News, para pecandu akan memenuhi jalanan dengan wajah pucat dan tangan penuh luka suntikan.

Sebagian dari mereka tergeletak di jalanan, sebagian lagi berdiri, berjalan, atau berperilaku tidak biasa mirip seperti zombie. Bahkan di antara orang-orang yang tertidur di jalanan, banyak di antara mereka yang ditemukan sudah tidak bernyawa.

Alasan Banyak Pecandu Narkoba di Kota Philadelphia AS

Salah satu alasan mengapa banyak pecandu narkoba di Kota Zombie, Philadephia, AS saat ini adalah karena kemudahan mendapatkan narkoba di kota tersebut.

Dikutip dari Voice of America (VOA) wilayah Kensington merupakan pintu masuk peredaran heroin, opium, ganja, dan obat bius terbesar di wilayah Pennsylvania bahkan di AS.

Orang-orang di Kensington bisa memperoleh heroin dan opium murni dengan mudah dan murah. Stok obat-obatan itu diduga disalurkan oleh kartel narkoba besar asal Meksiko, Kartel Sinaloa.

Wilayah ini menjadi lokasi para bandar mengedarkan produk-produk mereka. Mereka juga menjual produk-produk narkoba oplosan, yaitu berupa heroin yang dicampur fetanyl.

Senyawa fetanyl sendiri adalah opioid sintetik yang sangat berbahaya jika dicampur herioin. Konsumsi campuran narkoba ini dapat memicu over dosis.

Selain itu, jenis narkoba lainnya yang beredar di wilayah ini adalah xylazine atau tranq. Obat inilah yang diduga menyebabkan wabah 'zombie' di Philadelphia. Xylazine sendiri sebetulnya merupakan obat anestesi atau obat bius yang digunakan untuk hewan.

Pengguna narkoba di Philadephia biasa menggunakan xylazine untuk memperpanjang efek obat-obatan yang mereka konsumsi untuk mabuk. Padahal penggunaan xylazine luar biasa berbahaya.

Obat-obatan ini memicu luka dan lesi pada kulit penggunanya karena penyempitan pembuluh darah secara signifikan. Hal inilah yang menyebabkan banyak pecandu xylazine mengembangkan kondisi kulit luka-luka mirip zombie yang ada di film.

Lebih buruknya, para bandar narkoba di Philadelphia tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak remaja yang berusia antara 12 hingga 13 tahun.

Akibatnya, wilayah tersebut mengalami epidemi narkoba terburuk sepanjang masa. Kriminalitas dan kematian akibat over dosis turut melonjak menyusul tingginya angka pengguna narkoba.

Menurut Departemen Kesehatan setempat, setidaknya ada hampir 1.300 kematian akibat overdosis yang tidak disengaja pada 2021. Lebih dari 80 persen kasus kematian tersebut disebabkan oleh penggunaan heroin dan fetanyl.

Sementara, angka kematian tidak langsung akibat narkoba di wilayah tersebut diduga jauh lebih tinggi. Hal ini karena penembakan, perampokan, dan kecelakaan akibat mengemudi dalam kondisi mabuk sangat sering terjadi.

Efek Samping Penggunaan Heroin

Heroin atau putaw adalah salah satu jenis narkoba berbahaya. Obat ini juga yang menjadi ancaman endemi narkoba di wilayah Kensington, Philadelphia.

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) heroin terbuat dari bunga tanaman opium poppy. Obat ini awalnya digunakan sebagai pereda nyeri untuk pengobatan medis.

Namun, karena efeknya dinilai berbahaya, maka heroin dinyatakan ilegal di sejumlah negara termasuk Indonesia. Ada beberapa efek samping dari penggunaan heroin, termasuk:

  • kesulitan berpikir jernih;
  • kantuk luar biasa;
  • kesulitan bernapas;
  • kulit kemerahan seperti alergi;
  • mulut kering;
  • pupil menyempit;
  • mual.

Namun bagi pengguna yang mengalami overdosis heroin dapat mengalami hipotensi, bibir dan kuku membiru, otot kaku, kejang-kejang, hingga kematian.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora