tirto.id - Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengalami penurunan dengan status saat ini berada di level awas.
"Saat ini aktivitasnya (Gunung Sinabung) telah menurun ke tingkat level IV atau awas," ucap Koordinator BMKG Blangbintang, Aceh, Fachrurrazi melalui sambung telepon dari Kutacane, Aceh Tenggara, Rabu (22/2/2018).
Pihaknya dalam tiga hari terakhir ini, ikut terlibat pengamatan berbagai perkembangan yang terjadi khususnya di gunung merapi yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu.
Sebab, lanjut Fachrurrazi, dampak yang ditimbulkan hingga kini sangat terasa bagi warga di provinsi paling utara di Sumatera, seperti abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung yang merata hingga 23 Kabupaten/Kota di Aceh.
Kondisi angin hari ini bertiup dengan sangat lemah, terutama dari arah erupsi gunung di Karo tersebut masih mengarah ke Selatan dan Barat atau ke wilayah Aceh.
Seperti hari ketiga pascaerupsi Gunung Sinabung, terang dia, dari gambar citra satelit cuaca bahwa tidak terpantau pergerakan debu vulkanik akibat tertutup awan.
"Kita terus berkoordinasi dengan Badan Geologi, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung. Dan itu, kita sebar langsung ke stasiun meteorologi setempat di Aceh," jelas Fachrurrazi.
Seperti dilaporkan hari ketiga pascaerupsi, abu vulkanik dari Gunung Sinabung masih menutupi wilayah pegunungan yang terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.
"Kabut betul sini (Aceh Tenggara), hujan abu (vulkanik) sini. Informasinya, lebih parah lagi di sini, dibanding wilayah Aceh yang lain," terang Sumur Raden (37), warga Desa Perapat Sepakat, Kutacane.
Namun aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional setempat, mulai berjalan normal seperti biasa, setelah daerah itu terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis