tirto.id - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyemburkan awan panas hingga ketinggian 5.000 meter lebih pada Senin (19/2/2018). Saat ini dampak material debu vulkaniknya terbang ke arah barat sesuai arah tiupan angin, sampai wilayah Aceh.
Pasca-peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung, maskapai penerbangan Citilink memantau perkembangan terkini. Ini dilakukan guna memastikan keamanan jalur penerbangan dari dan menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara bisa tetap berjalan seperti biasanya.
"Berdasarkan kordinasi di lapangan, pilot report tidak memberikan adanya gangguan di jalur penerbangan Citilink Indonesia," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar di Jakarta, dari rilis pers yang diterima Tirto,Selasa (20/2/2018)
Sesuai data pemantauan, Benny menambahkan, abu vulkanik dampak letusan Gunung Sinabun terbawa angin ke arah utara barat laut, atau ke arah Kuala Lumpur. "Sehingga penerbangan masih dapat dilanjutkan," jelasnya.
Pihak manajemen Citilink juga mengimbau kepada seluruh pilot untuk selalu siaga dan mewaspadai potensi gangguan penerbangan dari dan menuju Sumatera Utara.
“Citilink Indonesia terus berkordinasi secara aktif dengan BMKG dan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi segala perkembangan erupsi Gunung Sinabung. Sejauh ini belum ada pengaruh pada operasional penerbangan, namun arah angin dan kecepatannya kami pantau dengan serius,” kata Benny.
Selain melakukan pemantauan secara ketat, Citilink Indonesia juga melakukan koordinasi internal antara ground crew dan air crew dengan menyiapkan segala hal terkait prosedur manajemen krisis dan pengalihan penerbangan.
"Beberapa rencana tanggap bencana seperti pengalihan penerbangan yang terganggu asap maupun abu vulkanik Gunung Sinabung ke beberapa bandara terdekat sudah kami pikirkan, seperti pengalihan ke bandara di Batam dan Pekanbaru," kata Benny.
Saat ini sudah dilakukan penanganan bagi dua unit pesawat Airbus A320 milik Citilink Indonesia yang terparkir di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dengan menutup kedua mesin pesawat.
“Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya debu vulkanik yang berdampak terjadinya korosif dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan sipil,” papar Benny.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo meletus pada Senin pukul 08.53 WIB. Letusannya pertama disusul beberapa erupsi dengan intensitas lebih rendah, menurut catatan PVMBG.
Semburan awan panas akibat erupsi gunung api tersebut menyebar hingga 4,9 km ke arah selatan dan 3,5 km ke arah timur dan tenggara gunung. Sementara debu vulkaniknya terbang ke arah dan barat sesuai arah tiupan angin saat itu.
Meski erupsinya cukup besar, PVMBG tidak mencatat adanya penambahan pengungsi atau korban.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari