tirto.id -
Organisasi yang tergabung dalam KANPMI terdiri dari LMND, AKMI, FMK, FIJAR, PEMBEBASAN, FPM UBK, PMS, BEM Universitas Pancasila, Mahasiswa Esa Unggul, Perempuan, dan beberapa kelompok gerakan lainnya.
Juru Bicara KANPMI, Arira Fitra mengatakan, sejak aksi dimulai pukul 15.00 WIB, belum mendapatkan tanggapan dari pihak Ristekdikti. Sehingga, kata Arira, KANPMI akan menginap hingga Menristekdikti, Mohamad Nasir datang menemui massa aksi.
"KANPMI malam ini akan menginap hingga Menteri Ristekdikti menemui massa aksi dan menerima semua tuntutan kami," ujarnya kepada Tirto, Kamis (2/5/2019) malam.
Ia menjelaskan, tuntutan KANPMI antara lain mencabut Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2018; memberikan kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berorganisasi; mewujudkan kebebasan akademik yang sejati; menghentikan dunia pendidikan yang represif; menghentikan liberalisasi dan komersialisasi pendidikan; melibatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan keputusan dan transparansi biaya pendidikan.
Kemudian Arira menuturkan, pada pukul 23.45 WIB, jumlah massa aksi yang bertahan tersisa sekitar 60 orang. Sebelumnya, jumlah massa yang mengikuti aksi Hardiknas 2019 yang hadir mencapai ratusan orang.
"60 orang masih bertahan dan mendirikan Tenda Perjuangan Mahasiswa di depan Gedung Ristekdikti Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu Senayan Gelora, Jakarta Pusat," tuturnya.
Arira mengatakan melalui perjuangan massa aksi yang melakukan unjuk rasa dan sampai rela mendirikan tenda di depan Gedung Ristekdikti ini, Menristekdikti Mohamad Nasir dapat menemui massa aksi dan melakukan audiensi agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dituntut oleh KANPMI.
"Kami juga menyerukan kepada seluruh pemuda, pelajar, dan mahasiswa di Jabodetabek untuk bergabung dengan Tenda Perjuangan kami dan ikut berjuang sampai menang," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri