tirto.id - Pendidikan menjadi salah satu tema yang dapat disampaikan dalam Khutbah Jumat berkaitan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024. Terdapat dua pembahasan penting dalam Khutbah Jumat tentang pendidikan, yaitumeliputi pentingnya ilmu dan hormat kepada guru.
Untuk yang kesekian kali, masyarakat Indonesia kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional pada Kamis, 2 Mei 2024. Di tahun ini, Hari Pendidikan Nasional membawa tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar".
Hardiknas mulai diperingati di Indonesia sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Pemilihan 2 Mei sebagai Hardiknas diambil dari hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hadjar Dewantara yakni pada 2 Mei 1889.
Khutbah Jumat Hardiknas 2024 tentang Pendidikan
Berikut ini Khutbah Jumat yang mengangkat tema tentang pendidikan, berkaitan dengan momen Hari Pendidikan Nasional 2024:
Khutbah I
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
ألْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ وَأفْضَلَنَا باِلعِلْمِ وَاْلعَمَلِ عَلىَ سائر مَخْلُوْقَاتِهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ نَبِيِّهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدْ أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةً تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, واشهد ان محمّدا عبده ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ ، أمابعد : ياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Segala puji bagi Allah, Zat yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri khutbah dan mendirikan Salat Jumat tanpa halangan suatu apapun. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, penutup para anbiya yang dinantikan syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Aamin...
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah...
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt, yakni dengan menjalankan perintah serta menjauhi laranganNya. Orang-orang yang tinggi derajatnya di hadapan Allah Swt adalah mereka yang senantiasa bertakwa.
Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang pendidikan.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah....
Setidaknya, terdapat dua unsur utama dalam pendidikan, yaitu ilmu dan hormat kepada guru. Dalam Islam, ilmu menempati posisi yang begitu penting. Bahkan, ayat Al-Qur'an pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw berupa Surah Al-Alaq 1-5 menerangkan tentang ilmu sebagai berikut:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Arab Latinnya: Iqra' bismi rabbikal-lażī khalaq (a). Khalaqal-insāna min ‘alaq(in). Iqra' wa rabbukal-akram(u). Allażī ‘allama bil-qalam(i). ‘Allamal-insāna mā lam ya‘lam.
Artinya: "Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar [manusia] dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya," (QS. Al-Alaq [96]: 1-5).
Surah Al-Alaq ayat 1-5 di atas menegaskan, ilmu dalam pendidikan adalah perkara yang penting untuk diraih umat Islam. Bahkan, untuk dapat menjalankan perintah ibadah seperti salat lima waktu, diperlukan ilmu dalam tata cara hingga makna pelaksanaanya.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah....
Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib tanpa memandang umur, latar belakang, dan sebagainya. Mencari ilmu dalam hal ini tidak terpusat pada bangku pendidikan, namun belajar dari masyarakat dan sekitar kita. Rasulullah Saw. dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik Ra. bersabda sebagai berikut:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Arab Latinnya: Tholabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin.
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”.
Dijelaskan bahwa Rasulullah Saw. tidak menginginkan seluruh sahabatnya ikut berperang. Ada beberapa kaum muslim yang dianjurkan tinggal bersama Rasulullah Saw. untuk belajar ilmu sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah At-Taubah ayat 122 sebagai berikut:
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ
Arab Latinnya: Wa mā kānal-mu'minūna liyanfirū kāffah(tan), falau lā nafara min kulli firqatim minhum ṭā'ifatul liyatafaqqahū fid-dīni wa liyunżirū qaumahum iżā raja‘ū ilaihim la‘allahum yaḥżarūn(a).
Artinya: "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya [ke medan perang]. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi [tinggal bersama Rasulullah] untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?"(QS. At-Taubah [9]: 122).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah....
Di samping belajar dengan giat, menghormati dan memuliakan guru menjadi perkara yang begitu penting dalam menuntut ilmu. Guru adalah orang yang mencurahkan waktu hingga pikirannya untuk mendidik kita supaya menjadi tahu perihal ilmu. Imam Burhanuddin az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim fi Thariqit Ta’allum menjelaskan sebagai berikut:
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لاَ يَنَالُ الْعِلْمَ وَلاَ يَنْتَفِعُ بِهِ اِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ وَتَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ. قِيْلَ مَا وَصَلَ مَنْ وَصَلَ اِلَّا بِالْحُرْمَةِ، وَمَا سَقَطَ مَنْ سَقَطَ اِلاَّ بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ
Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang pelajar tidak akan bisa mendapatkan ilmu dan manfaat ilmu kecuali dengan menghormati ilmu dan orang yang berilmu, memuliakan guru dan menghormatinya. Dikatakan, tidak sukses orang yang telah sukses kecuali dengan hormat, dan tidak gagal orang yang gagal kecuali disebabkan tidak hormat,” (Imam az-Zarnuji, Ta’limul Muta’allim fi Thariqit Ta’allum, [Daru Ibn Katsir: 2014], halaman 55).
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra, orang yang mendapatkan gelar pintu ilmu pengetahuan (Babul 'ilm) mencontohkan perilaku yang begitu menghormati guru. Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menceritakan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra. pernah berkata sebagai berikut:
أنا عبد من علمني ولو حرفا واحدا
Arab Latinnya: Ana 'abdu man 'allamani, wa law harfan waa hidan.
Artinya: “Aku adalah hamba atau budak bagi siapapun yang mengajarkan ilmu kepadaku, walau hanya satu huruf.”
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah tentang pendidikan. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan kepada khatib maupun jemaah. Di samping itu, semoga Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Ahmad Yasin & Yulaika Ramadhani