tirto.id - Kabar duka menghinggapi pecinta serial Korea. Acara variety show ternama “Running Man” akan berhenti tayang mulai Februari 2017. Ini merupakan kesepakatan dari manajemen dan para pengisi acara setelah melakukan serangkaian rapat untuk membahas kelanjutan acara yang sudah tayang sejak 2010 itu.
"Dalam sebuah pertemuan penting hari Jumat (waktu setempat), para pemeran dan tim produksi menyetujui untuk menutup acara hingga bulan Februari dengan anggota yang ada saat ini," tulis pengumuman dari manajemen seperti dilansir dari kantor berita Yonhap, Jumat (16/12/2016).
Acara ini awalnya digawangi oleh Yoo Jae Suk, HaHa, Lee Kwang Soo. Ji Suk Jin, Kang Gary, Song Ji Hyo, Kim Jong Kook, dan Song Joong-Ki. Akhir dari acara ini kabarnya terjadi karena akan berubahnya nama pengisi acara tahun depan. Sebelumnya, SBS mengumumkan akan merekrut anggota baru Kang Ho-Dong, seorang pengisi acara sekaligus mantan juara gulat tradisional Korea. Kang rencananya akan masuk pada awal tahun depan diikuti dengan penayangan Running Man season 2 pada Januari 2017.
Sayangnya, masuknya anggota baru itu ternyata tidak mendapatkan respons positif. Apalagi muncul informasi bahwa dua anggota inti mereka, yakni Song Ji Hyo dan Kim Jong Kook dikabarkan hengkang dari acara Running Man. Kepergiaan Song Ji Hyo dan Kim Jong Kook ini menyusul kepergian anggota yang lain, Kang Gary.
MY Company selaku agensi yang menaungi Song Ji Hyo membenarkan artis kelahiran 1981 itu mundur dari Running Man. Sampai saat ini, pihak manajemen masih berdiskusi dengan produser Running Man.
“Song Ji Hyo akan meninggalkan ‘Running Man’. Ada diskusi panjang yang dilakukan dengan produser terkait menangani dua kegiatan sekaligus, akting dan variety show. Ji Hyo berencana untuk memfokuskan diri kepada karier aktingnya setelah meninggalkan Running Man. Tanggal dari kepergiannya masih dalam penyesuaian,” jelas manajemen dalam penjelasannya dikutip dari Allkpop, Rabu (14/12/2016).
Hal senada disampaikan Maroo Entertainment, agensi Ki Jong Kook. Mario mengumumkan pria yang dikenal sebagai The Tiger dalam Running Man itu memastikan akan meninggalkan Running Man.
“Kim Jong Kook memutuskan untuk meninggalkan ‘Running Man’. Kepastian tanggal dari kepergiannya masih belum dikonfirmasi," ujar Mario.
Kepergian Ji Hyo dan dan Jong Kook tentu memukul para pecinta variety show Korea. Ji Hyo yang merupakan satu-satunya perempuan dan karakter "galak" Jong Kook merupakan warna yang tidak bisa dilupakan para pecinta Running Man. Sejumlah pengisi acara lain pun diisukan ikut 'ngambek' dengan kepergian Ji Hyo dan Jong Kook. Apalagi, mundurnya kedua artis penting dalam acara tersebut dikabarkan dilakukan secara sepihak.
Mundurnya kedua tokoh pengisi acara yang disertai dengan kemelut internal membuat Kang, yang baru akan bergabung akhirnya mundur. Kang tidak ingin kehadirannya mengganggu harmonisme para pengisi Running Man season 1.
"Kang telah mempertimbangkan proposal tersebut untuk waktu yang lama sebelum akhirnya memutuskan untuk menerimanya. Tapi kami mencapai kesimpulan bahwa keadaan lain yang datang setelah keputusan tersebut menempatkan dia dalam situasi yang tidak nyaman," ujar agensi manajemen Kang, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Keadaan ini pun langsung direspons cepat oleh produser Running Man. Mereka tengah berusaha melanjutkan acara tersebut dengan target Running Man season 2 dapat terlaksana pada akhir Januari. "Dalam perjalanan, ada sejumlah laporan yang tidak terduga menyusul isu tersebut, Kim Jong-Kook dan Song Ji-Hyo sebelum kami berbicara dengan baik dengan para anggota Running Man," ujar keterangan resmi dari produser acara tersebut.
Akan tetapi, permasalahan tersebut ternyata tidak bisa diselesaikan dengan baik. Akhirnya, dalam rapat terakhir diputuskan, acara Running Man resmi berhenti pada akhir bulan Januari 2017.
Hilangnya Tokoh Utama
Running Man merupakan sebuah variety show yang berisi tentang sebuah misi yang harus diselesaikan para pengisi acaranya. Selalu ada kejutan di setiap episodenya. Misi-misinya yang lucu ditambah narasinya yang kocak membuat acara ini menyedot banyak perhatian pemirsa. Ketenarannya berbuah sejumlah penghargaan.
Dengan luasnya para pemirsa, Running Man pernah beberapa kali syuting di luar negeri seperti Thailand, Beijing, dan Hong Kong. Hak siarnya dijual ke sejumlah negara antara lain Brunei, Taiwan, Thailand, Cina, Hong Kong, Jepang, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan juga Indonesia. Di Indonesia, hak siar Running Man dipegang oleh RTV.
Sayangnya, seiring perjalanan waktu, rating acara ini terus turun. Produsen Running Man memang berniat melakukan perombakan acara menyusul terus turunnya rating. Tapi proses perombakan tidak terkomunikasikan dengan baik sehingga terjadi miskomunikasi yang berujung pada keluarnya para tokoh utama acara. Tokoh baru, Kang Ho Dong diharapkan mampu menyedot lebih banyak pemirsa lagi. Namun Kang memutuskan batal bergabung karena masalah ini.
Kehilangan tokoh utama yang selama ini diidolakan pemirsa tentu saja akan memengaruhi rating acara. Memang ada peluang untuk tetap sukses, tetapi kebanyakan yang terjadi adalah hilangnya popularitas acara. Kisah serupa terjadi di Indonesia.
Beberapa acara dengan segudang prestasi di lokal sempat mendapat respons negatif hingga mati suri akibat hilangnya tokoh penting acara tersebut. Sebut saja kisah Opera Van Java. Dulu, acara ini mendapat respons positif sekitar kurun waktu 2010-2015. Acara yang ditayangkan di Trans7 itu menjadi salah satu acara alternatif di tengah tayangan-tayangan sinetron di malam hari.
Acara yang dulu diisi oleh Parto Patrio, Andre Taulany, Entis Sutisna atau Sule, Muhammad Azis atau Azis Gagap, dan Tri Retno Prayudati alias Nunung bisa mengocok perut Anda lewat adegan-adegan konyol mereka di layar kaca. Acara itu bahkan sukses menyabet sejumlah penghargaan seperti Panasonic Gobel Awards 2010-2014 untuk kategori program lawak terbaik dan Indonesia Kids Choice Award 2014 untuk kategori TV Program Of The Year.
Sayang, program tersebut tidak lagi cemerlang semenjak Sule berhenti dari OVJ. Dalam sebuah wawancara, Sule akhirnya mengatakan kalau kontraknya selesai di OVJ pada tahun 2014. Sebelum Sule hengkang, beredar informasi kalau para pemain dengan produser bersitegang. Tidak lama Sule hengkang, Andre, Nunung, dan Parto pun ikut keluar dari OVJ. Parto kemudian kembali dan ditambah sejumlah tokoh baru seperti Wendy Cagur, Denny Cagur, Uus ternyata gagal membawa acara tersebut ke puncak popularitasnya.
Selain OVJ, kisah acara musik Dahsyat pun juga mirip-mirip. Acara yang tayang perdana pada tahun 2008 itu sempat mengalami masa-masa kelam saat ditinggalkan trio pembawa acara mereka, yakni Luna Maya, Raffi Ahmad, dan Olga Syahputra. Di awal-awal kemunculan tahun 2008, Dahsyat mampu menyedot perhatian publik yang sangat besar. Meskipun dicap sebagai acara alay saat itu, Dahsyat berhasil menorehkan sejumlah prestasi. Mereka menyabet penghargaan Panasonic Awards untuk kategori Music & Variety Show Terbaik selama 5 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.
Meskipun tetap bersinar hingga 2014, acara tersebut sempat mengalami gangguan setelah Raffi Ahmad dan Olga Syahputra keluar. Raffi dan Olga sempat mengundurkan diri dari 2013 karena masalah hukum. Raffi tersandung masalah narkoba sementara Olga terseret masalah hukum terkait pelaporan seorang dokter yang diduga-duga menjadi korban pelecehan serta pencemaran nama baik yang dilakukannya di salah satu acara komedi di salah satu stasiun TV swasta. Acara itu sempat hilang begitu Olga dan Raffi keluar. Namun, begitu Raffi masuk kembali, acara tersebut masih tetap ada hingga sekarang. Akan tetapi, hilangnya Olga tetap membuat Dahsyat tidak seperti awal mereka tayang walau sang adik Billy Syahputra berusaha menggantikan perannya di acara tersebut.
Tentu saja. Kisah Running Man merupakan sebuah pelajaran bagi para produser. Jangan sampai, acara bubar gara-gara ganti tokoh utama, apalagi kehadiran sang tokoh menjadi pewarna suatu acara. Jika memang harus diganti, para anggota tim produksi harus berpikir bagaimana menarik perhatian publik di tengah minimnya animo saat para penonton tidak melihat artis kesayangan mereka. Susah kan?
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti