tirto.id - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) menyatakan kabar pesawat Citilink CTV801 jatuh di Purwodadi tidak benar. Menurut AirNav, pesawat rute Semarang-Surabaya itu menangkap sinyal emergency di frekuensi 121.5Mhz hingga melewati ketinggian 8.000 kaki.
"Pada pukul 11.13 WIB AirNav Indonesia Semarang menerima laporan dari CTV801 rute SRG-SUB airborne dan melaporkan menangkap sinyal emergency di frekuensi. Jadi bukan pesawat tersebut yang mengalami emergency, tetapi pesawat menerima sinyal emergency," ujar Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Rabu (18/7/2018).
Sesuai dengan prosedur, pilot kemudian melaporkan informasi tersebut ke AirNav Indonesia. AirNav kemudian melaporkannya personel SAR Semarang. Namun, pada pukul 11.18 WIB, dari laporan pilot Citilink, tidak mendeteksi sinyal itu setelah melewati 1.000 kaki.
AirNav Indonesia menyampaikan, penerbangan Citilink Indonesia rute Semarang-Surabaya saat ini aman dan telah mendarat dengan selamat.
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa pesawat Citilink tidak mengalami kondisi emergency, namun pesawat menangkap sinyal emergency. Sesuai prosedur hal ini harus dilaporkan, dan kami kemudian meneruskan ke SAR," ujar Yohanes.
Kabar mengenai pesawat Citilink jatuh di Purwodadi ini menyebar melalui pesan berantai di WhatsApp sekitar pukul 13.00 WIB. VP Corporate Secretary dan CSR Ranty Astari Rachman pun menegaskan, kabar tersebut tidak benar.
"Sejauh pemantauan manajemen dan hasil kordinasi di lapangan bahwa penerbangan pesawat yang dimaksud berjalan secara normal dan telah mendarat dengan selamat di Bandara Juanda Surabaya," ujar Ranty.
Ia juga memastikan hingga hari ini semua penerbangan berjalan secara normal.
Editor: Dipna Videlia Putsanra