Menuju konten utama

Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban Jawa Barat Beroperasi Penuh 2023

Airlangga berkata pembangunan tahap pertama Pelabuhan Patimban selesai pada 2021 dan beroperasi penuh di 2023.

Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban Jawa Barat Beroperasi Penuh 2023
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto bersiap memberikan keterangan pers tentang perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (18/9/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah segera memasuki tahap kedua pembangunan pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Ia menuturkan, pembangunan tahap pertama akan segera selesai pada 2021 dan beroperasi penuh pada 2023.

“Pak Presiden menargetkan bahwa soft launching dilaksanakan arena seluruh konstruksi hampir selesai untuk paket pertama di November nanti, paket keduanya ditargetkan di kuartal keempat 2021 dan timeline akses keseluruhan akan beroperasi di 2023," kata Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Selasa (22/9/2020).

Airlangga menuturkan, nilai investasi Patimban mencapai Rp43,2 triliun dengan luas lahan 369 hektar dan area tambahan sebanyak 345,2 hektar. Saat ini, proses pembangunan dermaga dan reklamasi sudah 81,98%, breakwater dan seawall-nya 55,62%. Kemudian paket akses bridge-nya mencapai 11,95% sementara akses jalan sudah 98,27%.

“Kemudian yang terkait dengan backuparea 79%," kata Airlangga.

Airlangga menuturkan, pemerintah menargetkan penentuan operator dilakukan tahun ini. Dengan demikian, soft opening dan soft launching dapat digelar antara November-Desember 2020.

Ia berharap, keberadaan Patimban bisa membuat industri otomotif mengirimkan komoditas via pelabuhan baru ini. Pria yang juga Ketum Partai Golkar ini berharap keberadaan Patimban bisa mendorong ekspor Indonesia dari sentra otomotif seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Airlangga menuturkan, pemerintah ingin menaikkan produksi otomotif hingga 2 juta pada 2025. Ia memperkirakan 30-40 persen bisa naik dari target produksi tersebut akibat keberadaan Patimban. Sebab, saat ini pemerintah baru menggenjot di angka 20 persen.

“Kalau 40% dari 2 juta itu kan bisa mencapai sekitar 700-800 ribu sedangkan ekspor pada hari ini melalui pelabuhan Tanjung Priok sekitar 200.000 kendaraan. Sehingga dengan demikian arahan presiden ini ada sinerginya. Ada Hyundai Sedan investasi kapasitas Hyundai 50% untuk ekspor sehingga tentu sangat tepat waktu pelabuhan," kata Airlangga.

Selain itu, beberapa daerah di Jawa Barat juga punya industri lain. Keberadaan Patimban diprediksi akan membantu sektor industri lain di luar otomotif karena menyediakan tempat kontainer.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis pembangunan Pelabuhan Patimban selesai pada November 2020. Ia pun memastikan, penentuan operator akan melibatkan pihak luar, tetapi tetap di bawah kepemilikan Indonesia.

“Memang sudah kami rencanakan dengan baik bahwa kami harapkan bisa selesai November dan dengan melakukan suatu koordinasi untuk penunjukan operator, di mana operator ini Insya Allah akan dikerjasamakan dalam dan luar negeri, tentu kita yang mayoritas," kata Budi.

Budi menuturkan, tahap pertama proyek sudah menelan Rp14 triliun dengan dana berasal dari APBN dan pinjaman JICA. Sementara itu, tahap kedua akan memakan anggaran Rp9,5 T dengan konsep pembangunan multiyears.

Sementara itu, pembangunan tahap ketiga dan keempat pelabuhan Patimban akan menggunakan konsep KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha). Pemerintah akan melelang tempat sehingga swasta bisa ikut masuk dalam proyek tersebut.

Budi pun mengatakan, Kementerian Perhubungan kini tengah melakukan finalisasi, revisi hingga persetujuan kelayakan proyek.

“Kami harapkan ini akan kita mulai pada Desember adalah kita akan lakukan ekspor otomotif. Kita tahu bahwa di daerah Bekasi dan Karawang banyak sekali industri otomotif," kata Budi.

Baca juga artikel terkait PELABUHAN PATIMBAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz