tirto.id - Politikus Golkar Bambang Soesatyo merespons isu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang membawa seluruh Ketua DPD Golkar se-Indonesia ke Istana Bogor bertemu Jokowi.
Bamsoet menilai, hal tersebut wajar dilakukan oleh Airlangga karena dia adalah pemimpin partai.
"Menurut saya itu bukan manuver. Itu hal wajar bagi seorang Ketua Umum membawa ketua-ketua DPD-nya dan itu juga membuat DPD bangga dipertemukan dengan presiden karena mereka selama ini berjuang untuk pilpres, pileg dan bertahan dengan perolehan yang sekarang," kata Bamsoet saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Menurutnya, sebagai Ketua Umum Golkar, jika Airlangga tidak melakukan hal itu justru akan menjadi pertanyaan.
"Saya kira itu hal wajar dan memang harus dilakukan. Justru kalau tidak dilakukan malah jadi pertanyaan. Enggak ada kaitannya [dengan pemilihan ketua umum baru] menurut saya. Ini tidak ada kaitannya, karena ini kan soal kewajiban seorang ketum dalam membuat bangga para pimpinan DPD," katanya.
Ribut-ribut soal kepemimpinan Golkar mencuat ketika politikus senior Yorrys Raweyai, menilai Airlangga Hartarto tidak maksimal berperan sebagai Ketua Umum. Desakan agar Airlangga diganti lewat musyawarah nasional luar biasa pun mengemuka.
Yorrys menyatakan, salah satu penyebab dirinya mengusulkan demikian adalah karena kesibukan Airlangga sebagai Menteri Perindustrian.
Ini membuat perolehan suara Golkar di Pileg 2019 lebih buruk dari pemilu sebelumnya. Tahun ini Golkar meraih 17.229.789 suara atau setara 12,3 persen atau 91 kursi di parlemen. Padahal lima tahun sebelumnya Golkar menempatkan 91 kader.
Nama yang kemudian dimunculkan Yorrys adalah Bambang Soesatyo yang kini menjabat Ketua DPR dan Bamsoet pun mengaku siap.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno