Menuju konten utama

AHY Soroti Masalah Penggunaan Anggaran Pendidikan DKI

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyoroti belum optimalnya penggunaan anggaran pendidikan yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Meski telah disokong anggaran 20 persen dari total APBD DKI Jakarta, tetapi ia menilai hasil dari pengelolaan dana pendidikan tersebut masih belum efektif.

AHY Soroti Masalah Penggunaan Anggaran Pendidikan DKI
Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) dan Sylviana Murni bersama para pendukungnya melewati Jalan M.H. Thamrin saat pawai Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Jakarta, Sabtu (29/10). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyoroti belum optimalnya penggunaan anggaran pendidikan yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Meski telah disokong anggaran 20 persen dari total APBD DKI Jakarta, tetapi ia menilai hasil dari pengelolaan dana pendidikan tersebut masih belum efektif.

"Anggaran kita besar untuk pendidikan, tetapi kalau dilihat dari rankingnya saja kita lihat outputnya masih jauh," ujar Agus saat berkampanye di RW 6 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Menurut Agus, pemerintah DKI Jakarta perlu mengoptimalkan kembali anggaran pendidikan yang sudah dikelola saat ini. Ia menilai penggunaan anggaran yang lebih baik bisa meningkatkan output dan efektivitas pendidikan di DKI Jakarta.

Mantan perwira TNI AD ini mengapresiasi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang telah diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta selama ini. Menurut AHY, KJP sebagai salah satu mekanisme pemerintah untuk membantu masyarakat Jakarta untuk mendapatkan pendidikan. Akan tetapi, anak Presiden SBY itu menilai pendidikan tidak hanya sekadar pemberian dana.

AHY menjelaskan pendidikan juga perlu membahas masalah kualitas guru dan aspek-aspek tenaga didik. Ia menilai para tenaga didik harus mempunyai kompetensi dan kemampuan pedagogik yang baik untuk meningkatkan mutu pengajaran. Kompetensi tersebut pun harus terukur dengan standar kualitas tertentu sehingga para guru Jakarta, baik negeri maupun swasta, profesional.

Agus melihat kota-kota lain di Indonesia dengan anggaran lebih rendah masih bisa lebih baik dalam mengelola pendidikan. Sampai saat ini, Agus menuturkan ada sekitar 40.000 anak di Jakarta yang belum bisa baca tulis. Selain itu, usia anak sekolah di Jakarta rata-rata hanya sampai 10 tahun dari program wajib sekolah 12 tahun.

"Ada standar-standar yang harus dipenuhi sehingga mereka menjadi patron dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Nah ini yang kita tingkatkan," ujarnya.

Agus juga berpendapat kesejahteraan para guru juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Ia mengatakan, kesejahteraan para guru akan dibangun secara pararel selama memimpin DKI Jakarta.

Ia mengatakan kualitas pendidikan juga harus diikuti dengan pemutakhiran kurikulum. Selain itu, ia juga menyoroti ketimpangan masalah fasilitas pendidikan di Jakarta.

Juru Bicara pasangan nomor urut 1 Agus-Sylvi Rico Rustombi menilai Agus sudah sangat siap untuk debat materi tentang pendidikan. Rico melihat dari pemaparan Agus tentang sekitar 40.000 anak yang belum bisa baca tulis di Jakarta serta banyak murid yang berhenti sekolah di umur 10 tahun. Ia melihat, Agus sudah mengetahui ada masalah pendidikan di Jakarta lewat pemaparan data tersebut. Politikus Partai Demokrat itu yakin anak Presiden SBY itu sudah mengetahui inti masalah pendidikan Jakarta.

"Bagaimana meningkatkan pendidikan dengan anggaran 20 persen APBD yang dianggarkan, tentu ada sesuatu yang mas Agus lihat masih belum efektif karena output yang dihasilkan dari kualitas pendidikan itu terbukti masih jauh dibandingkan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," ujar Rico di Cawang.

Rico yakin Agus akan mengevaluasi akar permasalahan dari pendidikan di Jakarta dan sudah menyiapkan langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal itu terlihat dari pernyataan Agus yang tidak hanya berbicara mengenai pembiayaan, tetapi juga infrastruktur dan kompetensi perangkat tenaga pendidik dan tenaga sekolah di setiap sekolah DKI Jakarta. Namun, Rico menegaskan, Agus tidak akan mengucapkan materi tersebut kepada publik saat ini. Ia akan memaparkan pada saat debat nanti.

"Kalau jawaban itu sederhana. Kamu tunggu tanggal 13 biar mas Agus yang ceritain," kata Rico.

KPUD DKI Jakarta akan menggelar debat gubernur, Jumat (13/1/2017). Dalam debat tersebut, masalah pendidikan akan menjadi salah satu pembahasan penting yang akan ditanyakan kepada para pasangan calon gubernur DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait AGUS-SYLVIANA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hard news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri