tirto.id - Untuk kali pertama pada masa kampanye, cagub nomer urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkunjung ke Pulau Pramuka. Seperti diketahui di pulau inilah Ahok mengeluarkan ucapan kontroversialnya yang menyeret dia ke kasus penistaan agama. Saat mendatangi Pulau Pramuka, seperti di lokasi lain Ahok menebar janji-jani manis. Dia menjanjikan anak-anak di Pulau Pramuka bebas dari segala penyakit dan terpenuhi pendidikannya. Bagi guru honorer, Ahok menegaskan akan berupaya mengusut tuntas perkara gaji yang mereka terima.
Setelah kapal bertambat di dermaga Pulau Pramuka, Ahok langsung disambut oleh lantunan permainan musik Gambang Kromong dari Kepulauan Seribu. Bahkan ketika kapal berjenis predator Ahok masih terpisah sekitar 200 meter saja suara sorakan “dua, dua” sudah terdengar.
Ahok langsung memulai blusukannya dengan menyapa warga berlatar sorakan ‘dua, dua’. Meski monoton, sorakan tersebut tidak berhenti sampai dengan akhir blusukan Ahok. Jogetannya yang sempat terlihat di debat pilkada jilid 2 kemarin muncul lagi kala Ahok bersama Ruhut Sitompul berada tepat bersebelahan dengan para musisi Gambang Kromong. Tidak lama setelah itu, Ahok melanjutkan kegiatannya berkeliling.
Pada saat itulah, salah satu warga bernama Siti Masytoh menghadang Ahok dan mengundang Ahok untuk datang pada acara panen budidaya ikan krapu. Siti yang baru saja lulus dari sekolah perikanan di Jakarta ini mengundang Ahok agar bersama-sama melihat panen pertama di bulan Februari atau Maret 2017. “Kita mau undang dia (Ahok) agar menghadiri awal panen nanti,” katanya.
Bukan hanya berjanji untuk hadir, Ahok malah menyuruh Siti agar menambah jumlah pegawainya. Menurut Ahok, bila bisa menjadi bos, kenapa pula para penduduk Pulau Pramuka ini menjadi pegawai. Ahok menjanjikan kesejahteraan dan optimis Pulau Pramuka bisa menjadi tempat pengembangbiakan ikan krapu.
“Saya bilang sama dia, kalau bisa tambah pegawai, jadi bos ‘kan lumayan. Jadi Pulau Pramuka ini nantinya bisa jadi tempat pembudidayaan ikan krapu,” paparnya.
Di sisi lain, Ahok juga menegaskan bahwa pendidikan anak akan menjadi hal yang dia perhatikan. Bukan hanya polio, tapi juga anak-anak yang menderita tuna rungu, tuna wicara, disabilitas – yang tidak mungkin dibawa bersekolah di Jakarta. “Kita lagi pikir gimana tiap Sabtu, Minggu, ada guru yang datang. Gurunya juga bisa sambil untuk wisata.”
Ahok menambahkan bahwa guru-guru tersebut nantinya akan disediakan kapal dan tempat tinggal sehingga tenaga pengajar ini bisa menambah kualitas pendidikan. Terkait dengan banyaknya guru honorer yang menerima gaji di bawah Rp 500 ribu, Ahok yakinkan akan memperbaikinya dengan pendekatan kesejahteraan. “Kalau dia ga bisa jadi PNS, maka pendekatannya kesejahteraan. (dengan cara pemberian) UMP - upah minimum provinsi.”
Dengan banyaknya anak yang kurang sehat, Ahok menegaskan bahwa hal itu memang sudah bawaan sejak mereka kecil. Demi mengatasi hal ini, mantan bupati Bangka Belitung itu menjanjikan peraturan bahwa semua anak harus vaksin sejak dini.
“Kalau dulu ‘kan masih ada anak yang ga vaksin,” katanya. “Sekarang ini dinas kesehatan udah lumayan kerjanya.”
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan