Menuju konten utama

Ahok Minta Perpanjang Kontrak Lima Tahun Lagi

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta kepada warga Jakarta untuk memperpanjang kontraknya sebagai Gubernur DKI bersama pasangan Cawagub Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

Ahok Minta Perpanjang Kontrak Lima Tahun Lagi
Ilustrasi Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama warga melakukan salam dua jari saat kampanye ke daerah Cililitan, Jakarta, Rabu (28/12/2016). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta kepada warga Jakarta untuk memperpanjang kontraknya sebagai Gubernur DKI bersama pasangan Cawagub Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

"Tolong perpanjang kontrak kami lima tahun lagi untuk menyelesaikan berbagai program yang sedang berjalan, dan kami akan menambah di berbagai sektor untuk pembangunan sumber daya manusia Jakarta," kata Ahok usai menerima aspirasi warga di posko pemenangan, Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Ia berjanji akan memperbaiki konsep tata ruang Jakarta yang dinilainya masih terdapat kelemahan.

"Seharusnya orang kan tinggal di satu lokasi yang sama. Masa ada peraturan tidak boleh membuat klinik di dalam gang, kan ini tidak benar," kata Ahok.

Ia menginginkan semua kebutuhan dapat diperoleh dari tempat terdekat sehingga warga tidak perlu bepergian jauh menggunakan kendaraan dan menyebabkan kemacetan.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga bersyukur atas kerja Pemprov DKI selama dua tahun terakhir karena ibu kota relatif terbebas dari banjir. Menurut dia, tata ruang merupakan persoalan mendasar yang harus diselesaikan dan disempurnakan sampai 2019.

Ia menegaskan semua visi, misi dan program 2012-2017 bersama Joko Widodo sudah diselesaikan sesuai janji kampanyenya, dan akan diselesaikan serta ditingkatkan untuk Jakarta baru lebih baik di periode 2017-2022.

Menurut Ahok, lima tahun lalu ia bersama Joko Widodo membuat visi menjadikan Jakarta sebagai Jakarta Baru, Kota Modern yang tertata rapi dan manusiawi dengan kepemimpinan pemerintahan yang bersih dan melayani.

Misi pertama menjadikan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan membuat rencana tata ruang wilayah banyak diprotes akibat adanya oknum pegawai Pemda yang bertindak sewenang-wenang.

"Sebelum ada Perda (Peraturan Daerah), Gubernur dengan semaunya menentukan satu waktu wilayah itu (zona) merah, kuning atau hijau. Waduk tiba-tiba jadi mal, bebas. Bersama Pak Jokowi, kami buat Perdanya," ujarnya.

Dalam rencana perbaikan tata ruang lainnya, Ahok berjanji menuntaskan penambahan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di tingkat RW di 188 titik dan akan ditambah lagi pada 2018 di 200 lokasi.

Taman berstandar internasional akan dibangun untuk menumbuhkan kreativitas anak, salah satu contoh yang selesai dibangun ialah taman di Kalijodo.

Lima Tahun Tak Cukup Perbaiki Jakarta

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga menegaskan jangka waktu lima tahun belum cukup untuk membangun Jakarta yang semakin maju dan sejahtera.

"Lima tahun itu masih belum cukup. Kami butuh lima tahun lagi untuk menyelesaikan tugas ini supaya betul-betul on the track, betul-betul tuntas," kata Djarot di Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan pembangunan Jakarta yang kompleks perlu dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami nggak cuma berwacana, ngomong-ngomong doang. Tapi apa kerjanya, apa hasilnya, bagaimana progresnya (kemajuan)," ujarnya.

Sebelumnya, Djarot mengatakan ia bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengusung pembangunan Jakarta yang berpusat pada pengembangan kualitas hidup manusia (people centered development).

"Kami ingin membangun manusia seutuhnya, orientasi kami people centered development, pembangunan yang berpusat pada manusia," kata Djarot.

Dia mengatakan pencapaian pembangunan kualitas kehidupan manusia didasarkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

"Index Pembangunan Manusia merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang terkait dengan kualitas kehidupan manusia," ujarnya.

Djarot mengatakan IPM Jakarta saat ini mencapai 78,99, angka tertinggi se-Indonesia.

"Muara pembangunan itu selalu terpusat kepada manusia tentu saja dengan lingkungan," tuturnya.

IPM yang semakin tinggi menunjukkan pembangunan yang semakin mengalami kemajuan dan kualitas kehidupan manusia atau penduduknya yang semakin meningkat, termasuk dalam mengakses hasil pembangunan untuk memperoleh kesejahteraan seperti pendapatan, kesehatan dan pendidikan.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri