Menuju konten utama

Agus-Sylvi Ingin Imlek Kembali Dirayakan di Monas

Monas bisa digunakan untuk kegiatan apa pun sepanjang tidak melanggar norma hukum, dilaksanakan dengan tata cara yang baik, dan tidak menghadirkan polemik.

Agus-Sylvi Ingin Imlek Kembali Dirayakan di Monas
Cagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) menyapa pendukungnya saat tiba di lokasi rapat pleno pengundian nomor urut Pilkada DKI Jakarta di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/10). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/16

tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Sylviana Murni ingin perayaan Imlek kembali digelar di Monas. Dia ingin perayaan imlek menjadi ajang yang menggambarkan kehidupan masyarakat Tionghoa. "Kita berharap bahwa Imlek menjadi representasi masyarakat Tionghoa, Kenapa tidak diadakan di Monas? Setuju?," ujar Sylvi saat mengisi acara perayaan Imlek di Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (22/1/2017).

Mantan none Jakarta ini mengatakan Fauzi Bowo dan Joko Widodo pernah menggelar Imlek dengan meriahdi Monas saat keduanya menjadi gubernur. Menurut Sylvi, perayaan Imlek di Monas bisa meningkatkan roda ekonomi Jakarta. Pertama, pedagang akan menjual pernak-pernik yang berkaitan selama Imlek berlangsung. Selain itu, perayaan Imlek di Monas juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia, apalagi jika digabungkan dengan kegiatan seperti tanjidor Betawi atau sahur bersama di Monas.

Meski begitu Sylvi mengatakan setiap panitia penyelenggara acara mesti berkomitmen terhadap kebersihan. Menurut mantan Plt. Kasatpol PP itu, kebersihan Monas merupakan poin penting karena Monas tidak hanya merepresentasikan wisata Jakarta, tetapi juga Indonesia. "Kalau misal ada apa-apa di Monas ya tanggung jawab," tegas Sylvi.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono juga setuju untuk menggelar kembali perayaan Imlek di Monas. Menurut Agus, semua kegiatan boleh dilakukan di Monas selama tidak melanggar ketentuan, hukum, dan norma yang berlaku.

"Saya pikir Monas milik kita artinya semua kegiatan apapun selama itu positif, selama itu tidak melanggar norma-norma hukum, dilakukan dengan tata cara yang baik, tidak menghadirkan polemik lain tentu bisa digunakan," ujar Agus.

Agus menegaskan, kegiatan tersebut bisa kegiatan keagamaan seperti Imlek maupun kegiatan budaya lain. Purnawirawan itu justru menyayangkan apabila tempat seluas Monas tidak ada kegiatan. Ia justru ingin agar Monas digunakan kegiatan-kegiatan positif agar menjadi etalase bangsa. Malah, Agus melihat kegiatan di Monas bisa dijadikan destinasi wisata dunia.

"Justru itu bisa menceritakan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang benar-benar menjunjung tinggi dan sangat menghormati keberagaman yang ada di negerinya," ujar Agus.

Agus berjanji akan ada kegiatan terjadwal di Monas apabila memimpin Jakarta. Akan tetapi, kegiatan tersebut boleh digelar apabila panitia pelaksana kegiatan tetap menjaga kebersihan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku. "Sejauh itu tidak ada hal-hal yang melanggar norma dan juga tetap terjaga keinddahannya kerapihannya dan tetap ketertibannya," ujar Agus.

Baca juga artikel terkait AGUS-SYLVIANA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Jay Akbar