tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan tak akan berada di Balai Kota hingga tanggal 21 April mendatang. Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut diagendakan melawat ke dua negara yakni Maroko dan Turki.
Lawatan tersebut dalam rangka perjalanan dinas ke sister city Jakarta yakni Casablanca di Maroko dan Istanbul di Turki.
Pada Rabu, 18 April 2018, Anies diagendakan menghadiri undangan Walikota Casablanca, Mr. Abdeelaziz Omari dalam acara "The Third Edition of Smart Cities African Casablanca 2018" di Grand Hyatt Resort, Casablanca, Maroko.
"Secara khusus Gubernur akan menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada sesi Strategic Masterplanning Green Urban Development," tulis Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistika (Diskominfotik) dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (17/4/2018).
Anies juga akan bertemu warga Indonesia di Wisma KBRI Rabat untuk menyampaikan program pembangunan Jakarta sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.
Sehari setelahnya, Anies berencana memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program internasional di Hasan II University. Materi yang akan ia sampaikan adalah "Pengalaman Pribadi Gubernur DKI Jakarta dan Program Pembangunan Kota Jakarta".
Usai memberikan kuliah di Hasan II University, dirinya akan melanjutkan perjalanan dinas ke Istanbul, Turki untuk memenuhi Undangan Walikota Istanbul, Mr. Mevlut UYSAL pada 20 April 2018.
Diskominfotik menyebut, pertemuan bilateral itu dilakukan untuk membahas penguatan persahabatan dan pengembangan kerja sama Jakarta dan Istanbul telah terjalin sejak tahun 2007.
Beberapa topik yang akan dibicarakan, antara lain Pengelolaan Air Bersih dan Limbah, Manajemen Fasilitas Sosial dan Promosi Kepariwisataan.
Sore harinya, Anies dijadwalkan akan bertemu dengan Persatu Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki), untuk memberikan motivasi sekaligus gambaran program pembangunan kota Jakarta sesuai RJMD 2017-2022.
Sementara di hari terakhir, 21 April 2018, Gubernur bakal mengunjungi Kantor Pengelola Grand Bazaar Istanbul.
"Keinginan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ke Grand Bazaar sebagai Pusat Penjualan Cinderamata dan Rempah-Rempah (spices) di Istanbul, untuk memperoleh informasi dan pengalaman dalam penataan KUKM dan sebagai kawasan terpadu dengan objek wisata kota Istanbul," tulis Diskominfotik.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora