tirto.id - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan menyambut perwakilan kota Seoul yang menginginkan Sister City bisa diaktifkan dengan Jakarta.
"Mereka ingin agar Jakarta dan Seoul itu ada kegiatan bersama, dan kami menyambut. Kami melihat pengalaman Wali Kota Seoul, yang seorang aktivis. Dia bahkan penerima award," kata Anies di Jakarta, Rabu (24/5/2017), dikutip dari Antara.
Dia mengakui mengagumi sosok Wali Kota Seoul, Park Won Soon yang seorang aktivis sosial. Menurut Anies, ia adalah orang yang percaya dengan Zero Eviction atau nol penggusuran dan dibuktikan di Seoul. Park Won Soon bisa memberikan pengalamannya untuk Jakarta.
"Jadi kita melihat potensi kerja sama yang baik, karena langsung ada platformnya. Jadi ini seperti Sleeping Sister City. Jadi Sister City yang tidur jadi kita mau saling membangunkan," kata Anies.
Menurut Anies, pengalaman kota Seoul bisa dipelajari oleh Jakarta dan ia ingin agar dua kota Jakarta-Seoul, bisa bekerja sama dalam mewujudkan program yang terjalin lewat Sister City tersebut.
"Tadi belum sampai pembahasan bidang. Tapi tadi sampai dengan kesepakatan, bahwa kita akan membangunkan kesepakatan Sister City nggak tidur," kata Anies.
Sebelumnya, Wali Kota Seoul yang secara khusus diutus Presiden Korsel Moon Jae-in itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Selasa (23/5/2017). Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan bahwa kedatangan Wali Kota Seoul adalah untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN.
"Jadi, selain dengan beberapa negara besar, Presiden Korsel juga menunjuk seorang utusan khusus untuk ASEAN, dan ini tentunya menunjukkan komitmen Korsel untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN," katanya.
Retno, yang mendampingi Presiden Jokowi, dalam pertemuan itu mengatakan bahwa pembicaraan menyinggung tentang hubungan kedua negara.
Presiden Jokowi sekira setahun silam berkunjung ke Korsel dan mendapatkan anugerah Warga Kehormatan (Honour Citizenship) dari Kota Seoul, bahkan sudah ada hubungan kerja sama antara Seoul dengan Jakarta.
"Jadi, inti pesannya adalah komitmen dari Pemerintah Korsel yang baru untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia sebagai negara yang paling besar di ASEAN dan tentunya ASEAN sebagai satu kelompok," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, disampaikan komitmen untuk investasi, perdagangan, dan kerja sama yang lain karena Korsel merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia baik untuk perdagangan maupun investasi.
Utusan khusus pada kesempatan itu juga menyerahkan surat utusan sebagai tanda pembaruan komitmen (renewal of commitment) dari Presiden Korsel kepada Presiden Jokowi. Presiden Korsel Moon Jae-in menjadi pemimpin di Negeri Ginseng itu setelah menang dalam pemilihan umum 9 Mei 2017.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra